REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatatkan peningkatan penjualan bersih selama periode Januari-September tahun 2013 sebesar Rp 54,7 triliun atau naik 12,8 persen dari Rp 48,5 triliun di periode sama tahun lalu.
"Pada kuartal ketiga 2013, Sampoerna kembali menunjukkan pertumbuhan volume penjualan yang kuat, didorong oleh merek-merek unggulan kami, terutama Sampoerna A," kata Direktur Utama Sampoerna, Paul Janelle dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat (1/11).
Menurut Paul Janelle, kesuksesan perusahaan tidak lepas dari peranan dan dedikasi karyawan perseroan yang memberikan sumbangan positif terhadap perekonomian Indonesia. Sebelumnya di bulan Oktober tahun 2013, Sampoerna dan afiliasinya, PT Philip Morris Indonesia (PMID) mengumumkan penambahan kapasitas dalam memproduksi rokok kretek mesin dan Marlboro, baik untuk pasar lokal maupun ekspor, terutama ke negara-negara di Asia Pasifik dengan investasi sekitar 96 juta dolar AS.
Ia mengemukakan bahwa pada tahun 2012, nilai ekspor produk tembakau dari PMID dan Sampoerna mencapai angka 24 juta dolar AS dan diproyeksikan meningkat sedikitnya dua kali lipat berkat ekspansi kapasitas produksi tersebut. "Kami telah berinvestasi lebih dari 390 juta dolar AS di Karawang sejak tahun 2006. Sampoerna berkomitmen pada investasi jangka panjang di Indonesia, dan kami yakin akan potensi besar untuk ekspor sigaret kretek," kata Janelle.
Sementara itu, tercatat laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada triwulan III 2013 sebesar Rp 7,547 triliun atau naik 1,57 persen dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp 7,430 triliun. Sedangkan aset perseroan juga bertambah dari Rp 27,073 triliun pada triwulan III 2013 dibanding posisi 31 desember 2012 yang sebesar Rp 26,247 triliun.