Rabu 16 Oct 2013 17:02 WIB

Pemerintah Berkomitmen Turunkan Biaya Logistik

Rep: Esthi Maharani/ Red: Nidia Zuraya
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah berkomitmen untuk menurunkan biaya logistik. Salah satu caranya dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur di wilayah Indonesia. Wakil Presiden, Boediono mengatakan menurunkan biaya logistik sangatlah penting karena sangat menentukan daya saing Indonesia di mata dunia. Menurutnya, dengan menurunkan biaya logistik selain berpotensi untuk meningkatkan daya saing tetapi juga memberikan perlindungan alias membentengi diri dari banjirnya impor yang berlebihan.

“Keduanya bisa kita bina  dan bisa diatasi dengan dengan menurunkan biaya logistik. Pemerintah committed untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur yang menurunkan biaya logistik,” katanya, Rabu (16/10).

Ia mengatakan meski belum bisa disampaikan secara sistematis, tetapi sudah banyak yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan biaya logistik dengan pembangunan infrastruktur. Wapres pun menyebutkan beberapa contohnya. Pelabuhan. Wapres mengatakan pelabuhan sangat penting untuk menurunkan biaya logistik. Salah satu pelabuhan yang ditingkatkan kapasitasnya yakni Tanjung Priok, Jakarta. Diharapkan dua tahun ke depan pelabuhan tersebut sudah bisa difungsikan.

“Pelabuhan-pelabuhan lainnya terutama di Indonesia Timur juga sudah saya minta kepada Menteri Perhubungan untuk memberikan perhatian pembangunan pelabuhan-pelabuhan di sana,” katanya.

Kereta api. Ia mengatakan infrastruktur kereta api terutama double track di pantai utara Jawa diperkirakan akan selesai dan dioperasionalkan pada 2014. Menurutnya, dengan beroperasinya double track akan sangat mengurangi beban di jalan raya serta mengurangi biaya. Belum lagi pembangunan jalur kereta api lainnya di sejumlah daerah.

Selain itu, Wapres juga menekankan pada keberadaan listrik. Beberapa proyek listrik yang sangat besar kapasitasnya sedang diusahakan agar tidak ada hambatan di lapangan. “Beberapa proyek listrik yang sedang kita garap cukup besar, kita coba hilangkan bottle neck-nya. saya kira bisa segera diatasi beberapa tahun ke depan,” katanya.

Wapres pun menyebut bandara yang sedikit demi sedikit sudah menunjukkan hasil. Beberapa bandara baru yang telah diperluas telah beroperasi seperti di Medan dan Bali. Belum lagi bandara lainnya yang masih dalam proses perluasan seperti bandara Soekarno-Hatta, Jakarta an bandara Juanda, Surabaya, dan bandara di Balikpapan, serta bandara-bandara di tempat lain yang kapasitasnya lebih kecil. Tak ketinggalan, infrastruktur berupa jalan juga sedang dilakukan untuk menekan biaya logistik. Ia mengakui untuk jalan, hambatan utamanya berada pada pembebasan lahan sehingga pembangunan jalan lebih lambat dibandingkan infrastruktur lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement