Rabu 16 Oct 2013 16:51 WIB

Jumlah Kartu Kredit Menurun

Rep: Satya Festiani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kartu kredit versus uang tunai
Foto: guardian
Kartu kredit versus uang tunai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah kartu kredit yang beredar di Indonesia mengalami penurunan. Sesuai data Bank Indonesia (BI), jumlah kartu kredit per Agustus 2013 mencapai 14.749.024 kartu.

Angka tersebut mengalami penurunan 4,4 persen jika dibandingkan dengan Agustus tahun lalu sebesar 15.590.119 kartu. Sementara itu, dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jumlah kartu kredit menurun tipis yakni 11.352 kartu.

Adapun jumlah kartu kredit pada Juli 2013 sebesar 14.760.376 kartu. Di sisi lain, jumlah alat pembayaran menggunakan kartu lainnya seperti kartu debit dan ATM mengalaami pertumbuhan 16 persen (yoy) menjadi 79.103,850 kartu. 

Dari jumlah transaksi, total nilai penggunaan kartu kredit hanya mencapai Rp 18,173 triliun dengan volume 20,16 juta transaksi. Nilai tersebut naik 5,8 persen jika dibanding posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 17,174 triliun dengan volume 19,06 juta transaksi.

General Manager Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Steve Martha mengaku belum mengetahui penyebab penurunan kartu kredit tersebut. Namun, ia melihat adanya perlambatan pertumbuhan kredit dari tahun ke tahun.

Pertumbuhan bulanan kartu kredit tahun lalu di atas 10 persen, sedangkan pada tahun ini pertumbuhannya hanya berkisar 3-5 persen.

Salah satu penyebabnya adalah penyesuaian terhadap aturan BI tentang mekanisme kepemilikan kartu kredit. "Mungkin juga karena proses penyesuaian aturan tersebut," ujar dia. Aturan tersebut dalam proses penyesuaian dari 1 Januari 2013-31 Desember 2014.

BI mengatur jumlah kartu kredit bagi pemegang kartu dengan penghasilan Rp 3-10 juta sebanyak 2 penerbit kartu. Sementara itu, jumlah pemegang kartu yang penghasilan Rp 3-10 juta mencapai 25-35 persen dari total kartu kredit sebelumnya. Sisanya dimiliki oleh pemegang kartu berpenghasilan diatas Rp 10 juta.

Penyebab lainnya adalah masih minimnya perluasan jaringan bank-bank ke seluruh wilayah di tanah air. "Infrstruktur industri keuangan di daerah-daerah juga belum memadai, sehingga belum dapat mengakses masyarakat secara luas," ujar dia.

Walaupun demikian, Steve optimistis industri kartu kredit kedepannya akan tetap bertumbuh. Pasalnya, jumlah pemegang kartu kredit masih minim dibanding dengan jumlah penduduk Indonesia. Selain itu, BI juga tengah menggalakkan peningkatan transaksi non tunai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement