Selasa 15 Oct 2013 10:42 WIB

Aset Keuangan Syariah London Capai 19 Miliar Poundsterling

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Djibril Muhammad
Keuangan syariah, ilustrasi
Keuangan syariah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Aset keuangan syariah di London ini diperkirakan mencapai 19 miliar Poundsterling. Inggris bersedia mengembangkan sektor keuangan syariah, termasuk menawarkan pasar sukuk sekunder yang saat ini senilai 5 miliar dolar AS.

London telah muncul sebagai pusat utama keuangan syariah dunia Barat. Ibu kota Inggris tersebut bertindak sebagai pusat keuangan terkemuka dengan ketentuan-ketentuan khusus yang dibuat untuk menjadi ujung tombak sektor dengan dukungan pemerintah Inggris.

Salah seorang Menteri Inggris, Greg Clark mengatakan tidak bisa dipungkiri keuangan syariah memainkan peran cakrawala Malaysia, begitu juga bagi London.

"Kita telah melihat bagaimana Kuala Lumpur berubah dalam beberapa tahun terakhir dan peran keuangan syariah di dalamnya. London juga tersentuh sektor ini," kata dia seperti Free Malaysia Today, Selasa (15/10).

Menurut dia, sangat penting bagi London belajar keuangan syariah dari Malaysia. "Kami telah mengambil beberapa upaya misalnya menghapus beberapa kebijakan perpajakan ganda dan memperluas relief pajak untuk sektor keuangan syariah," ujar Clark.

London memiliki 20 bank internasional yang menawarkan jasa keuangan syariah. "Enam diantaranya merupakan bank yang sepenuhnya syariah," ucapnya.

Perusahaan akuntansi terbesar Inggris memiliki ahli syariah yang bertugas memberikan nasihat kepada Inggris dan pemodal berbasis syariah. Perkembangan keuangan syariah mendorong HSBC untuk melayani pelanggan Muslim dengan produk-produk keuangan syariah sejak 2003.

Sepuluh tahun kemudian, pada 2013, pemerintah Inggris meluncurkan kekuatan gugus tugas pertamanya. Gugus tugas tersebut akan membantu mempererat status London sebagai pusat keuangan syariah Barat dengan menampilkan Inggris sebagai pilihan utama bagi dunia Muslim untuk berinvestasi dan melakukan bisnis.

Gugus tugas akan mendukung pengembangan sektor keuangan syariah di Inggris serta meningkatkan investasi dan penguatan ekonomi.

"Gugus tugas akan mencakup tokoh industri utama untuk memastikan penawaran Inggris dipromosikan baik di dalam dan di luar negeri baik oleh masyarakat dan sektor swasta," seperti dikutip situs www.gov.uk.

Inggris berniat menggunakan keuangan syariah untuk memfasilitasi investasi masuk dan memperkuat ekonomi Inggris, termasuk melalui dukungan berkelanjutan untuk dana asing yang ingin berinvestasi ke Inggris.

Akhir bulan ini, London menjadi tuan rumah World Islamic Economic Forum ke-9. Forum tersebut menawarkan kesempatan sangat baik untuk menampilkan London dan Inggris di hadapan 1.500 pengambil keputusan kunci keuangan syariah.

Kegiatan itu juga bertujuan meningkatkan kesadaran masalah ekonomi utama yang mempengaruhi dunia Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement