REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, optimistis target nilai perdagangan Indonesia-Korea Selatan sebesar 100 miliar dolar AS pada 2020 mendatang dapat tercapai.
"Saya melihat target itu ambisius, tapi bisa tercapai," katanya saat ditemui seusai acara Forum bisnis Indonesia-Korea Selatan di Jakarta, kemarin.
Untuk itu, Bayu mengharapkan Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Menyeluruh Indonesia-Korea Selatan (IK-CEPA) segera terwujud dalam upaya mencapai target tersebut. "Platform yang dipakai untuk meningkatkan target ini adalah Indonesia -Korea CEPA yang sudah sangat maju. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa ditandatangani," katanya.
Bayu mengatakan banyak potensi kerja sama ekonomi antar kedua negara yang dapat dilakukan, salah satunya investasi Korea Selatan di Indonesia dalam bidang elektronik dan teknologi informasi. "Mereka semangat menawarkan investasi dalam bidang elektronik dan IT, kemudian otomotif, baja, infrastruktur termasuk bagi mereka, sektor perdagangan, logistik dan ritel," katanya.
Sedangkan, menurut dia, Korea Selatan sangat tertarik dengan produk pertambangan, pertanian, kehutanan dan perikanan asal Indonesia.
Bayu mengharapkan kerja sama ekonomi Indonesia-Korea Selatan dapat makin berkembang terutama dalam bidang perdagangan dan investasi, mengingat kedua negara memiliki peran yang makin signifikan di percaturan global. "40 tahun lalu Indonesia dan Korsel tidak dikenal dunia, tapi sekarang keduanya sama-sama diakui sebagai kekuatan ekonomi global yang mempengaruhi perekonomian dunia," ujarnya.
Saat ini, volume perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan mengalami peningkatan lebih dari 20 persen dalam lima tahun terakhir. Sedangkan, ekspor Indonesia ke Korea pada semester pertama 2013 mencapai angka 5,8 miliar dolar AS.