Jumat 11 Oct 2013 10:28 WIB

Rupiah Melemah Seiring Meningkatnya Optimisme Penyelesaian Utang AS

Nilai Tukar Rupiah (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO
Nilai Tukar Rupiah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mata uang rupiah, Jumat (11/10) pagi, melemah tipis sebesar 35 poin terhadap dolar AS seiring dengan meningkatnya optimisme Amerika Serikat dapat menghindari ancaman gagal bayar utang. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak melemah sebesar 35 poin menjadi Rp 11.135 dari posisi sebelumnya Rp 11.100 per dolar AS.

"Dolar AS cenderung menguat terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah seiring meningkatnya optimisme bahwa AS akan segera mencapai kesepakatan untuk menghindari ancaman gagal bayar (default) utang," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat (11/10).

Ia mengatakan bahwa AS dikabarkan akan mengusulkan undang-undang yang mengatur tentang kenaikan batas atas utang untuk jangka pendek. "Ada beberapa perkembangan positif bagi dolar AS sehinga menekan nilai tukar domestik," kata dia.

Selain itu, menurut dia, the Fed juga mengindikasikan bahwa peluang pengurangan stimulus keuangan AS pada akhir tahun ini masih terbuka.

Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Ruly Nova mengatakan bahwa revisi pertumbuhan ekonomi global oleh lembaga moneter internasional (IMF) masih membayangi nilai tukar negara-negara berkembang. "Sebelumnya, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,6 persen. Namun, IMF merevisi menjadi 2,9 persen sehingga kondisi itu mendorong mata uang negara berkembang, termasuk rupiah tertekan," ujar dia.

Ia mengemukakan bahwa revisi itu berdampak pada kekhawatiran pelaku pasar uang di dalam negeri akan mengganggu kinerja ekspor domestik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement