Selasa 08 Oct 2013 23:01 WIB

KTT APEC Rugikan AirAsia

Rep: Niken Paramita Wulandari/ Red: Mansyur Faqih
AirAsia
Foto: Republika
AirAsia

REPUBLIKA.CO.ID, CENGKARENG -- AirAsia mengaku merugi dengan adanya kegiatan KTT APEC di Nusa Dua, Bali. Lantaran, aktivitas penerbangan di bandara Ngurah Rai Bali harus ditutup.

Head of Marketing AirAsia Indonesia, Andy Adrian mengatakan, setidaknya ada 81 penerbangan yang dibatalkan dan 53 penerbangan dijadwalkan kembali (retime) dari dan menuju ke Bali. 

Untuk penundaan penerbangan (delay), penumpang bahkan harus bersabar selama enam jam. Dalam sehari Andy menyebutkan, AirAsia melayani 50 penerbangan dari dan ke Bali. 

"Buat kami itu force majeur, tapi karena keputusan negara kami ikuti," katanya saat ditemui di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Selasa (8/10). 

Manajemen maskapai berbiaya rendah ini sendiri sebelumnya sudah menginformasikan kepada penumpangnya tentang adanya potensi keterlambatan yang terjadi pada 5 dan 7 Oktober. "Kami sudah menginformasikannya via imel, SMS dan telepon," kata Manajer Komunikasi AirAsia Indonesia, Audrey Progastama Petriny. 

Karena sifatnya force majeur, ujar Andy, perusahaan tidak memberikan kompensasi atas keterlambatan dan pembatalan penerbangan ini. Hanya saja Air Asia menyiapkan tiga pilihan bagi penumpang sebagai gantinya.

Pertama Credit Shell, yakni deposito di AirAsia Indonesia senilai harga tiket yang digunakan untuk membeli tiket penerbangan lainnya. Dengan masa berlaku selama 90 hari. 

Kedua pengembalian uang tiket secara utuh (full refund) sesuai dengan harga tiket yang dibeli dan dibayarkan penumpang. Terakhir perubahan jadwal penerbangan. 

Penumpang berhak memilih penerbangan lain dalam jangka waktu 10 hari setelah tanggal keberangkatan awal. Tapi penumpang hanya akan dilayani jika kapasitas kursi masih tersedia (first come first serve). 

Bandara Ngurah Rai ditutup untuk penerbangan sipil pada 6 Oktober 2013 mulai 10.00-20.00 WITA. Untuk 8 Oktober 2013, penutupan dilakukan pada 13.00-20.00 WITA. Sedangkan pada 9 Oktober 2013, penerbangan sipil tidak bisa beroperasi pada 07.00 WITA-14.00 WITA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement