Selasa 08 Oct 2013 14:03 WIB

Foxconn Realisasikan Pabrik di Indonesia Awal 2014

Rep: Fitria Andayani/ Red: Nidia Zuraya
Foxconn Technology Group, a Taiwanese electronics manufacturing company, suspends its investment in Indonesia until the next several months and it demands incentives from Indonesian government. (illustration)
Foto: foxconn.com
Foxconn Technology Group, a Taiwanese electronics manufacturing company, suspends its investment in Indonesia until the next several months and it demands incentives from Indonesian government. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA – Pemerintah Indonesia mengharapkan perusahaan perakit telepon genggam asal Cina, Foxconn segera membangun pabriknya di Indonesia. Investasi Foxconn diharapkan bisa direalisasikan awal tahun depan dan dapat mengurangi impor ponsel Indonesia.

 

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, saat ini Indonesia terus melakukan pendekatan dengan pihak Foxconn bahkan memperbanyak pertemuan dengan perusahaan tersebut dalam forum yang tidak resmi. Foxconn diakuinya memang mengajukan banyak persyarakat dan meminta sejumlah insentif investasi kepada pihak Indonesia.

 

“Mereka tahu kalau dia diandalkan jadi punya banyak bermintaan. Namun kedua pihak sudah beritikad baik untuk merealisasikan perjanjian ini sehingga saya yakin prosesnya akan segera selesai,” katanya, Selasa (8/10).

 

Hidayat mengatakan, investasi Foxconn penting untuk Indonesia karena keberadaan mereka bisa mengurangi impor ponsel Indonesia yang sudah mencapai 100 juta unit per tahun. Menurutnya, bila impor ponsel berkurang maka defisit neraca berjalan Indonesia bisa sehat kembali.

 

Dia yakin awal tahun depan, Foxconn bisa merealisasikan investasinya. Saat ini mereka sedang melakukan riset laboratorium yang berlangsung di Cina yang akan selesai dalam dua hingga tiga bulan ke depan. Hingga saat ini nilai investasi Foxconn masih sama saat mereka mengajukan proposal tersebut pada awal tahun. Nilainya mencapai 5 miliar dolar AS dan akan dikucurkan secara bertahap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement