Sabtu 05 Oct 2013 15:39 WIB

Kerry Sebut RI MItra Strategis AS di Asia Pasifik

Secretary of State John Kerry arrives on Capitol Hill in Washington, Tuesday, Sept. 10, 2013, to testify before the House Armed Services Committee.
Foto: AP/J Scott Applewhite
Secretary of State John Kerry arrives on Capitol Hill in Washington, Tuesday, Sept. 10, 2013, to testify before the House Armed Services Committee.

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Menteri Luar Negeri AS John Kerry memandang Indonesia sebagai mitra strategis dan penting di kawasan Asia Pasifik.

Indonesia sudah membuktikan kemampuannya menjadi tuan rumah dan juga memiliki perencanaan yang jelas dalam membangun agenda APEC, kata Kerry dalam jumpa pers di Nusa Dua, Bali, Sabtu, ketika menghadiri KTT APEC 2013.

Kerry, yang mewakili Presiden Barack Obama dalam KTT APEC pada 7-8 Oktober, mengatakan, pihaknya tetap akan berkomitmen terhadap APEC dan tetap menjadikannya sebagai prioritas bagi kebijakan perekonomian AS.

Sebagai anggota APEC, katanya, AS tetap akan melanjutkan tanggung jawab dalam menjalankan peran APEC.

"APEC menyediakan landasan bagi pertumbuhan ekonomi kawasan, terutama untuk mengurangi hambatan, serta menjadikannya lebih dekat di antara sesama anggota kawasan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sekaligus keamanan kawasan," kata pria kelahiran Colorado 69 tahun lalu itu.

Kerry memberikan pesan yang singkat namun tegas kepada dunia bahwa AS tetap merupakan negara yang kuat dan tidak ada yang berubah dalam kebijakan luar negeri.

"Peristiwa yang terjadi di AS (shutdown) merupakan momen sementara, dan tidak akan berlangsung lama, Kami akan segera kembali pada jalurnya. Tidak ada yang berubah," kata John Kerry.

Dalam jumpa pers yang dihadiri sekitar 300 wartawan (dibatasi pihak Kedubes AS), Kerry lebih banyak mengemukakan sikap AS dan juga posisi Obama yang batal hadir karena harus menghadapi persoalan domestik berupa penghentian sementara kegiatan pemerintahan AS.

Ia berpendapat masalah tersebut tidak akan berlangsung lama dan hanya temporer. "Semua yang hadir di APEC tahu akan hal itu, dan AS akan mampu melewatinya, karena hanya merupakan 'momentary impact'. Kami tetap merupakan negara yang kuat," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement