Jumat 04 Oct 2013 16:06 WIB

Bank Mandiri Berencana Luncurkan Produk e-Money Berupa Jam Tangan

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
A visitor tries e-money bracelet, new innovation provided by Bank Mandiri. (file photo)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
A visitor tries e-money bracelet, new innovation provided by Bank Mandiri. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga Agustus 2013, jumlah pengguna mandiri e-money PT Bank Mandiri Tbk mencapai 3,23 juta pengguna dengan jumlah transaksi 74 juta selama Januari hingga Agustus 2013. Market share transaksi sebesar 82 persen dibandingkan dengan total transaksi kartu prabayar nasional.

Untuk lebih mendukung bisnis tersebut, Bank Mandiri kini meluncurkan mandiri e-money info sebagai layanan cek saldo untuk kartu mandiri e-money. Layanan ini menjadi solusi inovatif dan praktis dari Bank Mandiri yang akan memberi kenyamanan dan memudahkan pengguna. Layanan yang dapat digunakan di telepon pintar Android dan Blackberry tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan oleh penerbit uang elektronik di Indonesia.

Senior Vice President Electronic Banking Bank Mandiri, Rico Usthaviaa Frans mengatakan aplikasi tersebut akan memudahkan pengguna mandiri e-money untuk mengecek saldo kapan dan dimana saja. Aplikasi tersebut juga dilengkapi informasi lokasi isi ulang terdekat baik di Cabang Bank Mandiri, mandiri ATM yang bertanda e-money, maupun mini market di seluruh Indonesia. "Kami berharap layanan ini menjadikan e-money sebagai alatt pembayaran utama pilihan nasabah dalam transaksi sehari-hari," ucapnya, Jumat (4/10).

Untuk dapat memanfaatkan layanan ini, telepon pintar pengguna harus memiliki fitur Near Field Communication (NFC). Pengguna e-money juga harus mengunduh terlebih dulu aplikasi mandiri e-money info di Google Play atau Blackberry World. Selanjutnyaa, pengguna cukup menempelkan kartu e-money pada belakang telepon pintar, tepat di posisi antena NFC yang telah aktif. Nilai saldo akan otomatis muncul di layar. Aplikasi tersebut juga dilengkapi fitur suara sehingga membantu pengguna yang sedang berkendara.

Ke depannya, kata Rico, Bank Mandiri akan terus melakukan pengembangan aplikasi-aplikasi lain dengan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menciptakann alat pembayaran yang ramah pengguna dan handal sehingga akan meningkatkan penggunaan mandiri e-money.

Vice President Electronic Banking Group, Rahmat B Triaji mengatakan awal ide terciptanya mandiri e-money info lantaran banyaknya masukan dari para pemegang e-money khususnya pengguna jalan tol. "Banyak pengguna yang lupa berapa saldo mereka. Tak jarang ketika di tol, mereka kehabisan saldo e-money. Kesulitan akan bertambah saat mereka tidak bawa uang cash. Jadi, produk ini akan mempermudah para pengguna," ucap Rahmat.

Dia menyebut 90 persen penggunaan e-money banyak dilakukan untuk pembayaran jalan tol. Sisanya untuk pembayaran di mini market dan bus transjakarta.

Selain dalam bentuk kartu dan gelang, e-money Bank Mandiri rencananya akan dihadirkan dalam bentuk lain seperti jam tangan. Jika nanti produk jam tangan e-money tersebut diadakan, Bank Mandiri akan menyasar segmen menengah ke atas dan diperkirakan dijual dengan harga Rp 500 ribu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement