REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- PT Indika Energy dan afiliasinya menyatakan siap untuk melanjutkan ekspansi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon 2 yang saat ini masih menunggu negosiasi harga listrik dari PT PLN (Persero). Direktur PT Cirebon Elektrik, Heru Dewanto mengatakan konsorsium perusahaan setidaknya menyiapkan anggaran mencapai dua miliar dolar AS untuk pengembangan ini.
"Estimasi dana itu diperoleh dari internal perusahaan (20-30 persen) dan pinjaman jangka panjang (long term financing) 70 persen,". Kata Heru dijumpai usai APEC Conference on Clean, Renewable and Sustainable Use of Energy di Bali, Rabu (2/10).
Indika Energy sudah mengusulkan ekspansi PLTU Cirebon 2 sejak tahun lalu. Jika PLN telah menyetujui kontrak harga listriknya, perusahaan berharap PLTU berkapasitas hingga 1.000 mega watt (MW) ini bisa direalisasikan dengan menggunakan teknologi supercritical boiler. Teknologi ini bisa mengolah batubara kalori rendah (low range coal).
Pembangunan PLTU Cirebon Unit 2 rencananya akan dilakukan di area yang sama dengan PLTU Cirebon Unit 1, tepatnya di Desa Kanci, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Pembangkit listrik ini dibangun di atas lahan seluas 150 hektare (ha).
Sebelumnya, konsorsium Indika Energy melalui PT Cirebon Electric Power berhasil membangun PLTU Cirebon 1 dengan kapasitas 660 MW. Konsorsium ini terdiri dari PT Indika Energy, Marubeni Corporation (perusahaan Jepang), Korea Midland Power Company, dan Santan Co Ltd.