Rabu 02 Oct 2013 14:38 WIB

Akses ke Energi Modern Masih Sulit

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Energi Terbarukan
Foto: energy.gov
Energi Terbarukan

REPUBLIKA.CO.ID, NUSADUA -- Akses ke energi modern dinilai masih sulit, terutama bagi kalangan bawah. Hal itu disebabkan oleh mahalnya harga energi modern dan masalah lingkungan.

Ketua International Institute for Clean Energy and Climate Change (IICECC), Luluk Sumiarso, mengatakan banyak masyarakat di area-area terpencil yang tidak memiliki akses ke energi modern. "Sebanyak 1 dari 5 orang tidak memiliki akses ke modern energy," ujar Luluk dalam APEC Conference on Clean, Renewable and Sustainable Use of Energy, Rabu (3/10).

Penyebab dari sulitnya akses pada energi modern adalah harga yang tidak terjangkau. Masalah juga berasal dari kelangsungan ekonomi dan lingkungan. Sementara itu, porsi energi terbarukan dari total energi di Indonesia hanya sebesar 4 persen. Minyak memegang porsi terbesar yakni 43 persen. Gas menyusul di angka 34 persen dan batu bara 19 persen.

Rasio listrik di Indonesia juga masih rendah. Sekitar 36 persen tidak memiliki akses pada listrik. Di Papua, rasio listrik hanya 31,6 persen, sedangkan di NTT 29,1 persen. "Untuk memecahkan ketidakseimbangan dalam pasokan energi, negara-negara di Asia Pasific diharapkan dapat menemukan metodologi yang tepat," ujar Luluk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement