Rabu 02 Oct 2013 10:00 WIB

Peternak Ragukan Keseriusan Pemerintah Membenahi RPH

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Pemingsanan sapi di sebuah Rumah Potong Hewan (RPH).
Foto: adelaidenow.com.au
Pemingsanan sapi di sebuah Rumah Potong Hewan (RPH).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peternak meminta pemerintah untuk konsisten melaksanakan prasayarat  pemotongan sapi ternak. Apalagi baru-baru ini Australia dikatakan kembali protes mengenai sistem pemotongan sapi di Indonesia yang dinilai brutal.

"Selama pemotongan sapi dilakukan di RPH (Rumah Potong Hewan)  yang telah diaudit, maka tidak akan mempengaruhi harga," ujar Ketua Umum Forum Peternak Sapi Indonesia (FPSI) Nasyir Al Mahdi, kepada ROL, Selasa (1/10).

Apabila pemerintah betul-betul melaksanakan hal ini, maka peternak tidak keberatan sekalipun harga sapi disesuaikan dengan kondisi pasar. Satu unit RPH dikatakan mampu  memotong 200 ekor sapi setiap hari.

Ketentuan ini menurut prediksi Nasyir tidak akan bisa dipenuhi pemerintah dalam waktu singkat. Apabila ingin mengaudit semua RPH, maka dibutuhkan dana yang sangat banyak. "RPH itu prasarananya banyak, waktu auditnya juga pasti lama. Masa uji coba tidak bisa sebentar," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement