Selasa 01 Oct 2013 10:50 WIB

Chandra Asri Petrochemical Rencanakan Right Issue

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
 Sejumlah pekerja menata karung berisi polypropylene (bahan dasar pembuat plastik) PT Chandra Asri di Kawasan Industri Cilegon, Banten.
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Sejumlah pekerja menata karung berisi polypropylene (bahan dasar pembuat plastik) PT Chandra Asri di Kawasan Industri Cilegon, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berencana melakukan penawaran umum terbatas (PUT) I dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Perseroan menerbitkan saham baru sebanyak 220 juta saham atau 7,2 persen dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor. "Total dana yang diperoleh dari PUT diperkirakan mencapai 130 juta dolar AS atau setara Rp 1,487 triliun," ujar Direktur TPIA Suryadi, Selasa (1/10).

Suryadi mengatakan setiap pemegang 500 saham lama memiliki hak atas 36 HMETD. Setiap satu HMETD memiliki hak membeli satu saham baru perseroan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 6.750 per lembar saham. Sementara nilai nominal saham baru dipatok Rp 1.000 per lembarnya.

Pemegang saham mayoritas perseroan PT Barito Pacific Tbk dan SCG Chemicals Co Ltd sepenuhnya mendukung upaya penambahan modal tersebut. Magna Resources Corporation Pte Ltd yang menjadi pemegang saham mayoritas Barito akan bertindak sebagai pembeli siaga atas seluruh sisa saham baru yang tidak diambil haknya oleh pemegang saham.

Presiden Direktur TPIA Erwin Ciputra mengungkapkan seluruh dana yang diperoleh pada PUT akan dipakai untuk mendukung pendanaan proyek peningkatan kapasitas produksi naptha cracker. Dana tersebut juga akan dipakai sebagai suntikan modal pada joint venture untuk membangun pabrik synthetic butadiene rubber yang baru. "Peningkatan kapasitas produksi bahan baku petrokimia ini akan meningkatkan produksi berbagai produk petrokimia perseroan seperti ethylene, propylene, dan berbagai produk turunan lainnya," kata Erwin.

Rencana penawaran PUT akan menunggu pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). RUPSLB sendiri rencananya akan dilaksanakan di akhir Oktober 2013.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement