REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Perusahaan teknologi asal Jerman, Siemens memecat 15 ribu karyawannya sebagai bagian dari program penghematan. Jumlah pekerja itu mencapai empat persen dari 370 ribu karyawan. Perusahaan akan memecat lima ribu karyawan di Jerman dan 10 ribu lainnya di luar negeri.
Keputusan itu diambil setelah Siemens memecat mantan kepala eksekutif, Peter Loescher, awal pekan ini karena gagal mendapatkan keuntungan. Siemens dan serikat pekerja mencapai kesepakatan terkait mengurangi setengah pemutusan hubungan kerja. Serta sepakat untuk melakukan PHK setengah lainnya pada waktu berikutnya.
Dalam laporan BBC, perusahaan telah mengeluarkan dua peringatan terkait margin keuntungan di tahun anggaran lalu. Hal itu membuat harga saham turun. Loescher memimpin perusahaan dari 2007. Dia orang pertama dari luar perusahaan yang direkrut untuk menjalankan bisnis.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
