REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Dubai akan meluncurkan Penghargaan Ekonomi Islam atau Islamic Economy Award pada November.
Penghargaan tersebut merupakan prakarsa Perdana Menteri Dubai Shaikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum dan Putra Mahkota Dubai Shaikh Hamdan Bin Mohammad Bin Rashid Al Maktoum.
Islamic Economy Award menjadi bagian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tentang ekonomi Islam global yang diadakan di Dubai pada bulan yang sama.
Tujuan penghargaan adalah mengakui dan mengapresiasi upaya yang dilakukan para pemimpin bisnis dalam berinovasi dan memberikan solusi ekonomi syariah.
"Peluncuran Islamic Economy Award menyoroti komitmen kami untuk meningkatkan dan mempromosikan sektor ekonomi Islam," ujar Shaikh Hamdan Bin Mohammad seperti dikutip Zawya, baru-baru ini.
Adanya kegiatan ini sesuai dengan visi menjadikan Dubai sebagai ibukota yang inisiatif mempromosikan ekonomi Islam.
"Visi ini telah membantu kami menyadari pentingnya memelihara sektor ekonomi Islam serta mempromosikannya," ucapnya.
Shaikh Hamdan Bin Mohammad mengatakan standard tertinggi inovasi merupakan prasyarat untuk mempertahankan prestasi dan keuntungan yang telah dicapai Dubaii selama beberapa tahun terakhir.
Ketua Dewan Manajemen Tinggi untuk Pengembangan Sektor Ekonomi Islam, Mohammad Abdullah Gergawi mengatakan dalam ekonomi Islam, perkembangan produk dan jasa adalah penting.
Untuk itu, kata Gergawi, sudah sepatutnya ada pengakuan terhadap kontribusi para pemimpin bisnis di sektor ekonomi Islam dan menyinari peran mereka dalam pengembangan sektor ekonomi Islam.
"Penghargaan ini juga akan menginspirasi entitas dan individu yang bekerja dalam ekonomi Islam untuk meningkatkan persaingan dan terus bekerja pada pengembangan bidang tersebut," ujarnya.