REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Keberadaan mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) terus menuai polemik di tataran publik. Selain karena dikhawatirkan akan menambah beban kemacetan di sejumlah kota, LCGC dikhawatirkan dapat membuat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi semakin melonjak. Ujung-ujungnya adalah alokasi belanja subsidi BBM dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga semakin membengkak.
Polemik LCGC juga sampai ke telinga Chief Operating Officer and Managing Director World Bank Sri Mulyani Indrawati. "Mungkin saya akan komentar bahwa Indonesia membutuhkan investasi infrastruktur termasuk di dalam hal untuk menopang kebutuhan rakyat untuk bisa lakukan aktivitas, kebutuhan investasi," ujar Sri di sela-sela perhelatan APEC Finance Ministers' Meeting di Nusa Dua, Bali, Jumat (20/9).
Sri menjelaskan, keterbatasan infrastruktur telah menjadi halangan bagi Indonesia untuk bertumbuh lebih tinggi. Tentunya tanpa menimbulkan inflasi maupun defisit pada neraca transaksi berjalan. "Jadi, investasi di bidang infrastruktur jauh, jauh lebih penting mungkin dalam fokus kebijakan pemerintah," kata mantan menteri keuangan ini.