REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Defisit perdagangan Jepang menggelembung seperempatnya menjadi 9,8 miliar dolar AS pada Agustus. Data resmi yang dirilis Kamis (19/9) tersebut menunjukkan bagaimana pelemahan nilai tukar yen telah membuat tagihan impor energi negara itu melonjak.
Defisit bulanan mencapai 960,3 miliar yen jauh di atas defisit tahun lalu sebesar 768,4 miliar yen. Ini menandai defisit Agustus terburuk yang pernah terjadi dan memperpanjang serangkaian defisit sepanjang 14 bulan terakhir -- terkait rekor sebelumnya untuk lebih tiga dekade lalu.
Data menunjukkan bahwa penurunan yen sejak akhir tahun lalu telah membantu ekspor Jepang, dengan nilai pengiriman naik 14,7 persen, dibantu oleh permintaan yang kuat untuk kendaraan.
Tetapi impor negara itu melonjak 16,0 persen, dengan biaya energi melambung setelah krisis atom Fukushima memaksa Tokyo untuk mematikan reaktor-reaktor nuklir Jepang.