Selasa 17 Sep 2013 01:11 WIB

BI Yakin The Fed Hati-Hati Saat Kurangi Stimulus

The Fed/Ilustrasi
Foto: ABC News
The Fed/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo meyakini Bank Sentral AS (The Fed) melakukan kebijakan menarik stimulus moneter secara berhati-hati agr tidak menimbulkan gejolak yang menimbulkan kepanikan di pasar keuangan.

"Tidak mungkin AS melakukan ini dengan tidak hati-hati. Mereka memastikan akan berkomunikasi dengan baik, tidak akan membuat pasar jadi panik dan semua akan dilakukan secara halus agar tidak membuat pasar kaget," ujarnya di Jakarta, Senin (17/9).

Agus mengatakan dalam menghadapi situasi eksternal seperti itu, yang dapat dilakukan adalah mempertahankan kepercayaan para investor dengan menjaga fundamental perekonomian nasional dari ancaman gejolak internal.

"Kita punya rencana konkrit untuk mengendalikan inflasi, memperbaiki neraca pembayaran, 'current account' dan mengendalikan impor yang terlalu besar. Dalam jangka menengah, ini bisa membuat pasar percaya dengan Indonesia dan memilih berinvestasi disini dibanding negara lain," katanya.

Agus menjelaskan menjaga kepercayaan para investor luar negeri sangat penting, karena modal yang mereka miliki dapat mendukung kinerja neraca pembayaran serta dapat membantu mengurangi tekanan terhadap defisit transaksi berjalan.

"Tidak bisa dielakkan kalau Indonesia punya defisit 'current account', untuk membiayai perekonomian Indonesia, kita membutuhkan dana investor internasional untuk masuk dan mendukung neraca pembayaran. Jika kita bisa perbaiki, maka kita punya struktur ekonomi yang lebih baik," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement