REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Perum Bulog siap membeli kedelai petani sebanyak 25.841 ton per bulan untuk kemudian dijual ke perajin tempe dan tahu. Pembelian berdasarkan penetapan harga yang berlaku.
Dirut Perum Bulog, Sutarto Alimoeso di Jakarta, Senin (17/9) mengatakan, sebagai tahap awal Bulog telah melakukan pembelian kedelai dalam negeri dari Propinsi Aceh sebanyak 24 ton.
"Kedelainya sudah dikirim ke gudang Bulog di Divre DKI sebanyak 20 ton dan dipasarkan kepada PUSKOPTI DKI untuk diteruskan ke KOPTI Jakarta Selatan," katanya pada acara Penugasan Perum Bulog dalam Stabilisasi Harga Kedelai.
Pada acara yang digelar di Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten itu, juga dihadiri Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan, Ketua Gabungan Koperasi Tahu dan Tempe Indonesia (Gakoptindo), serta mantan Menteri Koperasi Adi Sasono.
Pada kesempatan itu dilakukan pembelian kedelai petani dari Aceh oleh Perum Bulog Divre DKI dan Banten, sebanyak 20 ribu ton dengan harga sebesar Rp8.100/kg.
Untuk alokasi penyaluran kedelai, Bulog akan bekerjasama dengan GAKOPTINDO yang tersebar di sembilan wilayah diantaranya, Sulawesi Selatan, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Jatim dan Bali yang mana total kebutuhan perajin tahu dan tempe sebanyak 21.900 ton/bulan.
Sutarto menambahkan, Bulog berkomitmen melakukan kerjasama mendukung pengadaan dan pembelian kedelai guna menjamin stabilisasi harga kedelai di tingkat petani. Langkah ini, imbuhnya, berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan.
"Untuk tahap awal, kedelai kita serap dari dalam negeri dengan tujuan untuk menstimuli produktivitas petani kedelai. Kita harapkan, dengan adanya kegiatan itu para petani memiliki semangat yang tinggi untuk menanam kedelai," katanya.
Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan menyambut positif pembelian kedelai petani oleh Perum Bulog dan pihaknya berharap hal itu akan berlangsung terus menerus. "Mudah-mudahan ini awal yang bagus dimana kedelai petani ada yang membeli dan menampung," katanya.
Ke depan, ia berharap Bulog lebih aktif untuk mendatangi sentra-sentra produksi kedelai guna melakukan pembelian hasil panenan petani.