Senin 16 Sep 2013 13:04 WIB

Hotel Syariah Makin Diminati Wisatawan

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Hotel Sofyan, a sharia compliant hotel in Jakarta (file photo)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Hotel Sofyan, a sharia compliant hotel in Jakarta (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tingkat kesadaran halal dan bersyariah yang semakin meningkat membuat tuntutan terhadap fasilitas hotel dan usaha pariwisata syariah juga meningkat. Essensi dari bersyariah  adalah menyingkirkan hal yang tidak baik bagi manusia dan lingkungan. Ini berarti fasilitas hotel dan pariwisata syariah bisa dinikmati semua masyarakat, tidak terbatas kaum Muslim saja.

Peningkatan minat terhadap hotel syariah telah dialami oleh Sofyan Hotel. Tingkat hunian (occupancy) hotel  rata-rata dapat mencapai  70 hingga 80 persen. Komisaris Utama PT Sofyan Hotel, Riyanto Sofyan mengatakan perubahan Sofyan Hotel menjadi hotel syariah pada 1994 justru membawa berkah.

“Tumbuh 15 persen pertahun. Bahkan pada 2002 saat kami mulai menyeleksi tamu yang bukan non muhrim, bisnis hotel meningkat 60 persen dalam satu setengah tahun. Beralihnya kami menjadi hotel syariah justru memperbesar pasar,” ujarnya saat dihubungi ROL, Senin (16/9).

Potensi wisata syariah baik secara global maupun domestik sangatlah besar. Dia mengatakan wisatawan Muslim nusantara (domestik) pada 2011 sudah mencapai 236,7 juta perjalanan dengan pengeluaran Rp 156,9 triliun.

Sementara itu pengeluaran wisatawan Muslim dunia di 2011 sudah mencapai 126 miliar dolar AS atau hampir dua kali lipat dari pengeluaran wisatawan Cina yg hanya 65 miliar dolar AS. Dengan tingkat pertumbuhan tercepat jika dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan wisatawan dunia lainnya, diperkirakan total pengeluaran wisatawan Muslim dunia mencapai 192 miliar dolar AS pada 2020.

Sekitar 88 persen penduduk Indonesia adalah Muslim. Kesadaran halal dan bersyariah di Indonesia pun sudah mulai tinggi sehingga ada permintaan pasar terkait makanan halal dan hotel yang menyediakan berbagai fasilitas yang memudahkan Muslim dalam traveling.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement