Jumat 13 Sep 2013 14:05 WIB

Merpati: Utang ke Pertamina Berkurang 15 Persen

A Merpati ticket counter in Kemayoran, Jakarta (illustration)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
A Merpati ticket counter in Kemayoran, Jakarta (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) mengatakan utang bahan bakar avtur kepada PT Pertamina (Persero) sudah berkurang hingga 15 persen dari batas utang yang ditetapkan sebesar Rp 100 miliar. "Pelunasan utang kepada Pertamina masih berjalan. Yang jelas sudah berkurang hingga 15 persen," kata Direktur Utama Merpati, Asep Eka Nugraha, usai menghadiri penganugerahan Profesor Tamu kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan dari UniMAP, Perlis Malaysia, di Jakarta, Jumat (13/9).

Menurut Asep, pada prinsipnya Merpati ingin masalah utang avtur kepada Pertamina dapat diselesaikan meskipun kondisi keuangan perusahaan penerbangan pelat merah itu masih memprihatinkan. Sebelumnya, Pertamina beberapa kali sempat menghentikan pemberian avtur kepada Merpati, karena utang yang kian membengkak.

Pada akhir Agustus 2013, total oustanding utang Merpati kepada Pertamina sudah mencapai sekitar Rp 108 miliar. Kedua perusahaan menyepakati bahwa Pertamina boleh menghentikan pasokan avtur bila utang Merpati melebihi batas Rp 100 miliar.

Sementara itu, Dirut Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, tindakan penghentian pasokan avtur kepada Merpati merupakan bagian dari syarat utang piutang. "Kita wajib menghentikannya, karena itu masuk utang yang tidak bisa ditagih. Kita mau mati dua-duanya atau mati satu?," ujar Karen.

Ia juga menambahkan, penghentian itu juga terkait dengan posisi Pertamina yang harus mengedepankan tata kelola perusahaan (good corporate governance/GCG). "Kita ini sudah masuk dalam 500 Fortune Global. Jadi soal utang piutang sekecil apapun akan menjadi perhatian internasional," ungkapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement