REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate berdampak pada kenaikan bunga kredit di perusahaan pembiayaan. Pembiayaan syariah menjadi alternatif menarik bagi nasabah karena memberikan tingkat margin tetap dan tidak berpengaruh pada fluktuasi bunga kredit.
Direktur Utama Mega Central Finance Wiwiek Kurnia mengungkapkan potensi syariah masih cukup menjanjikan di tengah isu kenaikan bunga kredit yang akan diterapkan perusahaan pembiayaan. "Trennya akan meningkat meskipun sempat turun ketika adanya kebijakan uang muka untuk pembiayaan syariah," ujar Wiwiek di sela halal bihalal Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Selasa (3/9).
Mantan ketua APPI ini menilai syariah menjadi alternatif pilihan bagi nasabah yang ingin memiliki kendaraan bermotor. Syariah menawarkan pembiayaan dengan margin yang tetap hingga cicilan terakhir sehingga kenaikan suku bunga tidak dirasakan dampaknya.
Diperkirakan ke depan akan terjadi tren peralihan dari pembiayaan konvensional ke syariah. Selain didukung dengan sistemnya, syariah juga sudah menjadi bagian dari sosial masyarakat.
Sekitar 30 persen pembiayaan di Mega Central Finance disalurkan ke pembiayaan berbasis syariah. Hingga Agustus 2013 pembiayaan yang telah disalurkan Mega Central Finance mencapai Rp 2,5 triliun. Di akhir 2013 Wiwiek optimistis pembiayaan syariah bisa mencapai Rp 1,5 triliun. "Diharapkan bisa tumbuh 50 persen dari tahun lalu," kata Wiwiek.
Hal senada diungkapkan Ketua APPI Suwandi Wiratno. Pembiayaan syariah harus didorong sebagai alternatif pembiayaan bagi masyarakat. Permintaan pembiayaan syariah dari tahun ke tahun terus meningkat. Terutama di daerah-daerah yang keislamannya kuat seperti di Nangroe Aceh Darussalam, Gorontalo, dan Jawa Timur.
Sayangnya saat ini pembiayaan syariah baru 6 persen dari total portofolio pembiayaan kendaraan bermotor. Meskipun demikian di masa depan bukan tidak mungkin porsi syariah akan menjadi lebih besar dari konvensional. "Pastinya akan didorong," ujar Suwandi.
Perusahaan pembiayaan sudah mulai menaikkan bunga kreditnya seiring dengan kenaikan suku bunga acuan BI. Suwandi memastikan perusahaan pembiayaan tidak menaikkan bunga atas kredit yang sudah berjalan, tetapi ke pembiayaan baru.