Senin 02 Sep 2013 13:20 WIB

SKK Migas Kembangkan Program Pekerja Lintas KKKS

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
SKK Migas
Foto: Migas
SKK Migas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk meningkatkan pemberdayaan kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja Indonesia di industri hulu migas, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melakukan sejumlah kegiatan. Di antaranya program pengembangan pekerja lintas Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Sebagai langkah awal, Petronas Carigali menempatkan pekerja yang akan bertugas sebagai operator produksi di Santos dan Kangean Energi Indonesia. Serah terima peserta program dilakukan di Kantor SKK Migas, Jakarta, Senin (2/9).

Deputi Pengendalian Bisnis SKK Migas Lambok H Hutauruk mengatakan, SKK Migas mendukung penuh setiap upaya untuk mengembangkan kompetensi tenaga kerja Indonesia di semua level organisasi di KKKS.  ''Tenaga kerja mesti dikembangkan dengan cara yang tepat, sehingga dapat mencapai target kompetensi yang ditentukan,'' kata dia.

Selain itu, lanjut Lambok, program harus dilakukan dengan biaya yang sepantasnya. ''Ingat biaya pengembangan tenaga kerja termasuk komponen biaya operasi yang ditagihkan ke negara (cost recovery),'' ujar dia.

SKK Migas, kata dia, berharap KKKS lainnya, terutama yang telah mendapat persetujuan rencana pengembangan lapangan (POD) dan masuk ke tahapan pengembangan, melakukan upaya-upaya sejenis dalam mengembangkan tenaga kerjanya. Di sisi lain, kontraktor yang sudah berproduksi, hendaknya membuka pintu lebar-lebar untuk membantu kontraktor lain memberikan tempat belajar bagi tenaga kerja Indonesia. Termasuk peluang dan kesempatan untuk kerja praktek, magang, dan tugas akhir bagi para mahasiswa.

General Manager Petronas Zainal Anuar Abdullah mengatakan, program on the job training yang dilakukan Petronas ini dirancang sebagai upaya mempersiapkan operator produksi yang kompeten sesuai kebutuhan bisnis Petronas pada saat beroperasi nanti. ''Peserta akan on the job training selama enam bulan di fasilitas operasi Santos dan Kangean,'' kata dia.

Sementara itu Presiden Direktur Kangean Energi Indonesia Katsuo Suzuki mengatakan, kerja sama ini berguna untuk mengakselerasi produksi dan perawatan. Dia berharap tujuan itu tercapai.

General Manager Santos Marjolijn Wajong mengatakan, antar-KKKS sudah sering mengadakan kerja sama di bidang peralatan. Namun untuk membangun kompetensi baru ini terjadi. Dia berharap antar-KKKS bisa semakin meningkat kerja samanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement