Senin 02 Sep 2013 09:39 WIB

Volume Produksi Timah Turun 39,5 Persen

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Logo PT Timah
Logo PT Timah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor pertambangan PT Timah Tbk (TINS) membukukan kinerja yang tidak begitu memuaskan. Volume produksi bijih timah hingga akhir Juni 2013 adalah 10.187 ton sn atau 39,5 persen lebih rendah bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Rendahnya produksi ini sejalan dengan penurunan produksi logam timah hingga akhir semester pertama, yaitu hanya 9.613 mton. Produksi ini 35,8 persen lebih sedikit dari semester pertama 2012. "Penjualan logam timah per akhir Juni 2013 turun 36,4 persen menjadi 10.951 mton," kata Sekretaris Perusahaan Agung Nugroho, seperti dilansir laman resmi perseroan, Senin (2/9).

Turunnya produksi logam timah membuat membuat pendapatan konsolidasi TINS turun 32,3 persen menajdi Rp 2,79 triliun. Sedangkan beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp 2,28 triliun sehingga laba kotor perseroan menjadi Rp 504,4 miliar. Laba periode berjalan TINS tercatat turun 59,1 persen menjadi Rp 137,12 miliar. Sehingga laba bersih per saham dasar hanya Rp 27 per lembar atau turun Rp 67.

Harga jual logam timah yang diterima perseroan selama semester pertama adalah 22.882 dolar AS per mton. Nilai ini lebih tinggi satu persen bila dbiandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

TINS telah menetapkan pembagian dividen sebesar 50 persen dari laba bersih tahun buku 2012 atau senilai Rp 215,78 miliar. Dividen dibagi pada 29 Mei 2013. "Sekitar 65 persen dividen atau Rp 140,26 miliar dibagikan kepada pemerintah R dan sisanya ke publik," kata Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement