Rabu 28 Aug 2013 18:02 WIB

Dirut Bulog: Jangan Fungsikan Kami Seperti Pemadam Kebakaran

Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso
Foto: Republika/Adhi.W
Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Sutarto Alimoeso meminta BUMN yang dipimpinnya jangan difungsikan seperti layaknya pemadam kebakaran. "Kami minta jangan Bulog dipakai seperti pemadam kebakaran saja yang difungsikan serba mendadak ketika keadaan sudah gawat," kata Sutarto Alimoeso di Jakarta, Rabu (28/8).

Untuk kembali memegang peran sebagai stabilisator harga pangan, Bulog harus memiliki perencanaan yang baik termasuk dalam hal cadangan pasokan atas komoditas pangan yang dikuasai.

"Kita harus punya planning yang jelas dari sisi komoditas yang dikuasai, cadangan pasokan di gudang, hingga sumber pendanaan. Semua ini perlu perencanaan jangka panjang, jangan mendadak-mendadak karena akan menyulitkan banyak pihak," katanya.

Ia menyatakan Bulog siap jika sewaktu-waktu pemerintah mengembalikan perannya sebagai stabilisator harga pangan untuk sembilan komoditas bahan makanan pokok.

"Jadi meskipun sudah tidak ada kredit likuiditas dari BI khusus untuk beras pun kita bahkan masih bisa menyimpan cadangan beras di gudang," katanya.

Bulog tercatat memiliki pengalaman dalam menjamin pasokan beras dan saat ini, Sutarto menambahkan, stok beras Bulog mencapai 2,7 juta ton yang merupakan stok tertinggi dalam beberapa waktu terakhir. "Ini dilakukan untuk menjaga agar harga beras di pasaran tidak jatuh," katanya.

Pemerintah sendiri mempunyai cadangan beras 400.000 ton yang rencananya akan ditambah 200.000 ton sehingga akan menjadi 600.000 ton beras. Ia juga mengusulkan agar ada cadangan kedelai yang juga dikuasai oleh Bulog sehingga jika terjadi gejolak harga di pasar lokal bisa sewaktu-waktu dilepaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement