Rabu 28 Aug 2013 06:54 WIB

Dolar AS 'Melorot' di Tengah Meningkatnya Ketegangan Suriah

Dolar AS
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar jatuh terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa (27/8) atau Rabu (28/8) pagi WIB. Sebaliknya, yen melonjak di tengah meningkatnya ketegangan atas Suriah.

Pasar keuangan sedang bergejolak dari meningkatnya ekspektasi semakin dekatnya aksi militer Barat terhadap Suriah untuk dugaan penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil.

Pasukan AS siap menyerang Suriah ketika Barat bersikeras tujuannya tidak untuk merubah rezim tetapi untuk menghukum pemerintah Presiden Bashar al-Assad atas serangan terhadap warga sipil dengan menggunakan senjata kimia.

"Kemungkinan serangan militer terhadap negara berkembang itu hanya beberapa menit, namun investor khawatir hal itu dapat menggoyahkan kawasan itu," kata Kathy Lien dari BK Asset Management.

Pasar valuta asing bergelombang dimana dolar AS kehilangan kekuatannya terhadap euro di akhir sesi perdagangan. Pada Rabu (28/8), euro dibeli 1,3391 dolar AS, naik sedikit dari 1,3369 dolar AS di waktu yang sama pada Senin (26/8).

Yen Jepang diuntungkan karena investor bergegas untuk berlindung di mata uang "safe haven" (tempat berlindung yang aman) dari ketidakpastian geopolitik.

"Kekhawatiran atas ketegangan di Suriah dan potensi Fed mengurangi stimulusnya tampak menjadi tema utama yang mendasari pendorong pasar valuta asing," kata Zachary Griffiths dari Wells Fargo Economics.

Namun, posisi yen lebih tinggi karena uang terus mengalir keluar dari pasar negara berkembang dan masuk ke mata uang lainnya dianggap sebagai tempat aman untuk investasi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement