Senin 26 Aug 2013 18:48 WIB

Hatta: Pembangunan Ekonomi Perlu Terobosan Cerdas

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Djibril Muhammad
Hatta Rajasa
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan ekonomi di era global sekarang ini memiliki beberapa kecenderungan utama.

Kecenderungan itu antara lain makin maraknya integrasi pengelolaan pembangunan ekonomi, makin besarnya intervensi dan makin dalamnya penetrasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, makin meningkatnya tuntutan pengarusutamaan kelanjutan peradaban dan makin mendesaknya urgensi peningkatan peran pembangunan ekonomi dalam mengentaskan kemiskinan dan memperbaiki kemakmuran global. 

"Dalam mengatasi tantangan itu, pembangunan ekonomi dituntut untuk dapat mencetuskan langkah terobosan yang cerdas dalam memastikan bahwa kemajuan pembangunan peradaban dapat berjalan seiring dengan peningkatan kualitas kehidupan, utamanya pemajuan hajat kemanusiaan," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa.

Hal itu disampaikan dia saat menyampaikan orasi ilmiah bertajuk 'Akselerasi Pembangunan Berbasis Pengetahuan: Optimalisasi Kebijakan Inovasi' seiring penganugerahan gelar Perekayasa Utama Kehormatan Bidang Kebijakan Teknologi kepadanya oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Kantor Pusat BPPT, Jakarta, Senin (26/8). 

Turut hadir dalam penganugerahan antara lain Presiden ketegia BJ Habibie, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Riset dan Teknologi Gusti M Hatta dan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar.

Hatta mengatakan pembangunan harus dapat memfasilitasi peningkatan peran rekayasa teknologi guna mencetak beragam terobosan teknologi yang mengakselerasi kemakmuran global bagi kemanusiaan. 

Pembangunan ekonomi juga harus memfasilitasi percepatan transisi penemuan ilmiah menjadi inovasi teknologi yang memfasilitasi fabrikasi produk dan jasa baru.

"Tujuannya untuk mendukung pembentukan industri yang tidak saja memperluas, namun juga meningkatkan kualitas lapangan kerja yang mempercepat peningkatan kemakmuran," ujarnya.

Selain itu, kata Hatta, pembangunan ekonomi juga harus diarahkan untuk menumbuhkan budaya kemakmuran masa depan yaitu semangat berinovasi, hasrat untuk menguasai teknologi dan keterampilan berwirausaha. 

Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini pun menyebut kebijakan teknologi yang kita kembangkan di era reformasi sesungguhnya telah terlaksana pada jalur yang benar.

"Khususnya dalam menyikapi kecenderungan pembangunan ekonomi yang saya sampaikan tadi," ujar Hatta.

Menurut Hatta, Indonesia telah melakukan transformasi kebijakan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menetapkan UU Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 

Penetapan UU itu menunjukkan komitmen bangsa untuk mengedepankan pengusaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mencapai tujuan pembangunan yang diamanatkan konsititusi. 

"Kita juga dorong kegiatan audit teknologi di beberapa industri sebagai penyeimbang dari audit finansial dan audit ekonomi," kata Hatta. 

Kegiatan audit teknologi, Hatta melanjutkan, pernah dilakukan saat pemerintah sedang dihadapkan pada polemik ihwal pentuan status dan nilai aset teknologi beberapa BUMN di saat pemulihan krisis ekonomi pada 2001 dan 2002. 

Lebih lanjut, Hatta mengatakan prestasi pembangunan ekonomi yang telah diraih selama ini harus dipertahankan. 

Prestasi pembangunan ekonomi harus dijadikan sebagai pilar utama yang makin memantapkan postur negeri sebagai negara-bangsa yang merdeka dan berdaulat. 

Pembangunan ekonomi, kata Hatta, juga harus dijadikan penopang kedaulatan ekonomi hingga makin tangguh dan makin menyejahterakan masyarakatnya.

"Pada lingkup yang lebih luas, prestasi pembangunan ekonomi itu harus kita jadikan pula sebagai akses yang memfasilitasi peningkatan peran dan inisiatif bangsa dalam pemajuan pembangunan peradaban hajat hidup kemanusiaan," bebernya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement