REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk membukukan kinerja positif pada semester I 2013. Pionir perbankan syariah ini mencatat pertumbuhan laba sebesar 51,27 persen (unaudited) menjadi Rp 372,2 miliar per Juni 2013 dari Rp 246,05 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
"Aset tercatat sebesar Rp 47,92 triliun atau meningkat 46,6 persen secara year on year (yoy) dari posisi semester I 2012 Rp 32,69 triliun," ucap Direktur Utama Bank Muamalat Arviyan Arifin dalam siaran persnya kepada Republika, Jumat (23/8) malam.
Sementara pembiayaan yang disalurkan berjumlah Rp 38,11 triliun atau tumbuh 47,9 persen dari Rp 25,77 triliun (yoy) dengan tingkat pembiayaan bermasalah (NPF-nett) terjaga pada level cukup rendah yaitu sebesar 1,86 persen (nett) atau berkurang dari periode yang sama tahun lalu yaitu 1,94 (nett).
Dari aspek penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp 35,61 triliun atau meningkat 38,85 persen dari Rp 25,65 triliun (yoy). Pertumbuhan DPK diikuti dengan pertumbuhan dana ritel dari produk-produk tabungan (saving accounts) yang mencapai 31,8 persen menjadi Rp 9.47 triliun.
Produk Tabungan Muamalat Prima memiliki kontribusi terbesar dalam peningkatan DPK ritel. Total dana yang dihimpun dari produk tabungan premium yang menawarkan bagi hasil setara deposito ini meningkat sangat signifikan menjadi Rp 1,43 triliun dari posisi semester I 2012 yang hanya Rp 4,1 miliar.
Tingginya pertumbuhan tabungan dikontribusikan oleh perluasan jaringan dan e-channel/Bank Muamalat. Sepanjang semester I 2013, Bank Muamalat menambah 23 kantor kas berjalan (mobile branch) sehingga jumlahnya menjadi 53 unit dan rencananya akan ditambah hingga sekitar 64 unit hingga akhir tahun. Mobile branch disebar dengan distribusi merata termasuk di Kawasan Indonesia Timur (KTI) seperti Manado, Gorontalo, Makassar, Jayapura, Timika dan Kupang guna meningkatkan akuisisi nasabah.
Mobile branch melengkapi 453 kantor layanan di penjuru Indonesia serta 1.113 unit ATM Muamalat yang tersebar di seluruh Indonesia. Guna meningkatkan aksesibilitas nasabah, Bank Muamalat kini mengkampanyekan penggunaan internet banking dan mobile banking yang telah dimantapkan fitur-fiturnya.
Sepanjang semester I, Bank Muamalat banyak menjalankan persiapan guna melantai di bursa. Aksi korporasi yang dilakukan dalam bentuk right issue dan secondary public offering ini ditargetkan dapat menghimpun dana senilai Rp 1,5 triliun. Kedua agenda tersebut melengkapi aksi korporasi sebelumnya dalam rangka memperkuat struktur permodalan, diantaranya penerbitan Sukuk Subordinasi Berkelanjutan sebesar Rp 1,5 triliun di 2012 dan semester I 2013.
"Kami optimistis right issue dan secondary public offering akan terealisasi setidaknya pada kuartal terakhir 2013," ujar Arviyan.