REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Paket kebijakan pemerintah tampaknya tidak membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) bangkit. Pada perdagangan akhir pekan, indeks ditutup terpuruk di zona merah.
Berdasarkan statistik Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup melemah 0,038 persen atau 1,58 poin ke level 4.169,82 pada perdagangan Jumat (23/8). Pelemahan IHSG ikut menyeret saham-saham kapitalisasi pasar besar yang tergabung di LQ45 ikut anjlok, yaitu 0,04 ke level 689,26. Nilai transaksi harian tercatat Rp 6,65 triliun.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menilai empat paket kebijakan pemerintah tidak berdampak secara langsung ke penguatan rupiah dan indeks. Ia mencontohkan kebijakan naiknya pajak barang mewah menjadi 125-150 persen.
"Dampaknya akan memukul emiten seperti PT Astra Internasional Tbk, PT Mitra Adiperkasa Tbk, dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk," ujar Edwin kepada Republika, Jumat (23/8)
Emiten-emiten barang konsumer ini akan terpukul kinerjanya karena kenaikan pajak yang tinggi. Padahal kinerja emiten tersebut sudah tertohok dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sempat menembus Rp 11 ribu tersebut.
Indeks sendiri tidak merespons positif kebijakan pemerintah. Ini terbukti dengan melemahnya indeks setelah paket-paket kebijakan diumumkan.
Meski demikian Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut baik kebijakan pemerintah. Kebijakan ini diharapkan menjadi angin segar bagi pasar modal Indonesia.