Jumat 23 Aug 2013 17:25 WIB

BI Akan Optimalkan Seluruh Instrumen Kebijakan Moneter

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyatakan akan mengoptimalkan seluruh instrumen kebijakan moneter termasuk kebijakan makroprudensial dalam mengendalikan inflasi dan menjaga kesehatan neraca pembayaran Indonesia serta penguatan stabilitas sistem keuangan di Tanah Air. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan pihaknya menyambut baik upaya dari pemerintah dengan pengumuman 13 paket kebijakan yang disampaikan pada Jumat (23/8) siang dan akan membantu sesuai dengan tugas dan fungsi Bank Indonesia.

"Kami melihat pasar nantinya akan melihat bahwa memang Indonesia memahami ada kondisi defisit transaksi berjalan, memahami ada tantangan di neraca pembayaran, tetapi apa yang menjadi respon pemerintah itu kita sambut baik," ujar Agus dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (23/8).

Agus menegaskan, BI akan terus mengikuti dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sebagai bagian dari menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan sehat. "Kami memahami mungkin ada yang khawatir, tapi kami akan terus menjaga stabilitas nilai tukar, kalau ada depresiasi year to date sampai sepuluh persen, kami ingin menyampaikan bahwa ini masih dalam kategori yang kami yakini aman," tuturnya.

Pelemahan rupiah, lanjutnya, dinilai masih selaras dengan perkembangan yang ada di dunia, oleh karena itu dengan adanya respon dari pemerintah yang konkret, ia mengharapkan nantinya eksekusi dari 13 paket kebijakan tersebut dapat terlaksana dengan baik. "Kalau eksekusinya baik, kondisi yang mungkin menjadi perhatian terkait dengan defisit transaksi berjalan yang bisa meningkat sampai menjadi 9,6 miliar dolar AS (4,4 persen dari PDB) di kuartal kedua 2013 itu, kami melihat di kuartal ketiga dan keempat akan ada perbaikan," kata Agus.

Agus meyakini pada akhir 2013, defisit transaksi berjalan dapat ditekan hingga di bawah tiga persen dari PDB. "Sekali lagi, kami dari BI menyambut baik kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement