REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup lebih tinggi pada Kamis (22/8) atau Jumat (23/8) pagi WIB, didukung oleh data manufaktur Cina yang lebih baik dari perkiraan. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 0,7 dolar AS, atau 0,05 persen, menjadi menetap di 1.370,8 dolar AS per ounce, setelah menyentuh tingkat di atas 1.380 dolar AS.
Aktivitas manufaktur Cina berayun keluar dari kontraksi pada bulan ini, menurut angka awal indeks pembelian manajer (PMI) HSBC yang dirilis pada Kamis (22/8). Analis pasar mengatakan perekonomian Cina tumbuh lebih cepat dari konsensus yang telah diperkirakan, yang bullish untuk perdagangan emas hari ini.
Menurut laporan MarketWatch, PMI manufaktur Cina, yang disusun oleh HSBC, berbalik naik ke tingkat tertinggi empat bulan dari 50,1 dari angka akhir 47,7 pada Juli, tingkat terendah 11-bulan. Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi dalam kegiatan ekonomi, sementara satu di atas 50 menunjukkan pertumbuhan atau ekspansi.
Sementara PMI Agustus berada di atas perkiraan konsensus untuk angka 48. Data lebih kuat dan sentimen optimis umum di pasar keuangan diimbangi sebagian besar tekanan dari menguatnya dolar AS.