REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rencana kenaikan gas elpiji nonsubsidi kemasan tabung 12 kilogram (kg), membuat Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) khawatir. Karena, kenaikan harga elpiji 12 kg tersebut bisa memberatkan usaha mereka. Oleh karena itu, UMKM di Jabar meminta agar pemerintah menunda rencana kenaikan gas 12 kg hingga tahun depan.
"Kenaikan elpiji akan memukul pelaku UMKM, karena itu sebaiknya ditunda paling tidak sampai tahun depan," ujarWakil Ketua Kadin Jabar Bidang UMKM, Iwan Gunawan, baru-baru ini.
Menurut Gunawan, kenaikan elpiji akan memberatkan pelaku yang kini masih berjuang menghadapi dampak kenaikan harga BBM bersubsidi. Meski kenaikan harga BBM bersubsidi diberlakukan pada akhir Juni lalu namun diprediksi dampaknya akan terus terasa hingga akhir tahun.
Kenaikan BBM bersubsidi, kata dia, telah membuat aktivitas usaha sedikit menurun. Permintaan pasar turun drastis karena perlemahan daya beli masyarakat. "Jangan bertubi-tubi karena beban yang ditanggung pelaku usaha sudah sangat berat," katanya.
Gunawan mengatakan, pelaku usaha yang bakal terbebani kenaikan harga elpiji bergerak pada sektor industri makanan. Penggunaan elpiji memiliki kontribusi cukup besar terhadap biaya produksi.
Jika pemerintah mau menunda kenaikan harga elpiji, maka pelaku usaha bisa sedikit bernafas lega. Jeda waktu yang diberikan selama setahun dinilai tepat untuk digunakan sebagai masa penguatan usaha. "Biarkan usaha UMKM stabil dulu baru dinaikan," katanya.
Secara terpisah, produsen Bagelen Ganyong, Siti Solihah (43) mengaku dilematis jika harga elpiji naik. Ongkos produksi dipastikan naik namun tidak bisa ditanggulangi dengan cara menaikan harga produk karena khawatir akan membebani pembeli. "Kalau harga kue dinaikan, saya khawatir pembeli pada kabur karena harga kue saya dianggap mahal," katanya.
Siti mengatakan, dalam sebulan Ia menggunakan elpiji 12 Kg sebanyak 8 tabung yang digunakan untuk memanggang kue. Elpiji ukuran tersebut dipilih karena dianggap lebih ekonomis dibandingkan ukuran 3 kg ataupun 50 kg. "Kalau yang kecil ribet harus ganti setiap saat, kalau yang besar ngga muat untuk disimpen di dapur," katanya.
Perlu diketahui, Direktur Utama T Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengatakan pihaknya telah mengusulkan menaikkan harga elpiji nonsubsidi ukuran 12 kilogram akan kembali disampaikan pada bulan Oktober-November 2013.