Senin 19 Aug 2013 18:51 WIB

Menkeu: Target Pertumbuhan 6,4 Berat, Harus Kerja Keras

Rep: Rr. Laeny Sulistyawati/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Muhamad Chatib Basri
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Muhamad Chatib Basri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Keuangan (Menkeu) Indonesia M Chatib Basri mengakui target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4 persen di asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)) 2014 memang tidak mudah. Tetap saja, ia menegaskan Indonesia butuh untuk merealisasikannya.

Chatib menjelaskan,sebenarnya rentang target pertumbuhan ekonomi di APBN  2014 adalah sebesar 6,4 persen sampai 6,9 persen.

‘’Tetapi  pemerintah memilih target yang paling bawah (6,4 persen) karena terus terang saja dengan Bank Dunia (WB) yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 menjadi 5,9 persen saja kita harus bekerja ekstra keras,’’ ujarnya di sela-sela Halal Bihalal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta, Senin (19/8). 

Meski Chatib menegaskan, pemerintah tidak boleh  menerapkan petumbuhan ekonomi sebesar 5,9 persen. Untuk itu, imbuhnya perlu upaya-upaya, salah satunya meningkatkan angka konsumsi rumah tangga yang notabene memiliki porsi terbesar dalam pendapatan domestik bruto (GDP) Indonesia yaitu sekitar  55 persen.

‘’Jadi kalau konsumsi rumah tangga naik 0,1 persen saja, anda kalikan saja dengan nilai  55 persen itu sudah berapa dan bisa menambah pertumbuhanya,’’ tutur pria yang juga menjabat sebagai kepala BKPM ini.

 Supaya konsumsi rumah tangga tetap tinggi, kata Chatib, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi yaaitu inflasi yang terkendali atau masyarakat yang mempunyai pendapatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement