Senin 19 Aug 2013 15:19 WIB

Target Produksi Minyak 2014 Sulit Tercapai

produksi minyak Indonesia
produksi minyak Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat energi, Komaidi Notonegoro menilai pemerintah bakal sulit mencapai target produksi terjual (lifting) minyak RAPBN 2014 yang ditetapkan 870 ribu barel per hari. "Saya kira target yang realistis sebesar 850 ribu barel per hari," katanya di Jakarta, Senin (19/8).

Wakil Direktur ReforMiner Institute itu mengatakan, berbagai permasalahan klasik seperti perizinan dan pembebasan lahan masih menghambat pencapaian target produksi minyak. Ia pesimistis pemerintah mampu memecahkan berbagai persoalan tersebut pada 2014. "Dengan kondisi pemerintah seperti ini, saya tidak yakin," katanya.

Ditambah lagi, lanjut Komaidi, kasus penyuapan mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini juga sedikit banyak akan mempengaruhi target lifting minyak RAPBN 2014 sebesar 870 ribu barel per hari. "Apalagi kalau kasus tersebut meluas hingga ke level menteri," katanya.

Sementara itu, Sekretaris SKK Migas Gde Pradnyana mengatakan, produksi 870 ribu barel per hari itu dengan asumsi Blok Cepu mulai berproduksi pada September-Oktober 2014. "Lebih masuk akal kalau Cepu mulai berproduksi September-Oktober," katanya.

Meski, lanjutnya, pihaknya akan tetap mengupayakan Blok Cepu berproduksi mulai Agustus 2014. Ia juga menambahkan, pihaknya tengah membahas upaya peningkatan produksi (enhanced oil recovery/EOR) melalui injeksi air dengan PT Pertamina EP.

Menurut dia, Pertamina meminta penyelesaian sejumlah permasalahan seperti pembebasan lahan dan perizinan untuk pelaksanaan EOR tersebut. "Kalau permintaan itu dipenuhi, maka tambahan EOR bisa terealisasi," katanya.

Ia mengatakan, permasalahan pembebasan lahan tersebut membutuhkan revisi peraturan presiden. Untuk lifting 2013, menurut dia, sampai saat ini, berkisar 830 ribu ribu barel per hari. "Sampai akhir 2013, diperkirakan tetap seperti itu," katanya.

Nota Keuangan RAPBN 2014 yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke DPR pada Jumat (16/8), menyebutkan, lifting minyak RAPBN 2014 ditargetkan sebesar 870 ribu barel per hari. Sebelumnya, rapat kerja Menteri ESDM Jero Wacik dan Komisi VII DPR menyepakati asumsi lifting minyak RAPBN 2014 antara 860 ribu-900 ribu barel per hari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement