Jumat 16 Aug 2013 15:18 WIB

SBY Mengaku Sering Ditanya Negara Lain Soal Resep Ekonomi Nasional

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berbincang dengan Wapres Boediono (kanan)
Foto: Antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berbincang dengan Wapres Boediono (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengaku sering ditanya negara lain, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membeberkan resep mengelola ekonomi nasional pada saat pidato kenegaraan, Jumat (16/8). Ia mengatakan di sejumlah forum internasional, seperti ASEAN, APEC, dan G20, Indonesia sering ditanya tentang kemampuan bertahan terhadap krisis ekonomi global. Bahkan ekonomi tumbuh mengesankan. 

"Saya menjawab, pengelolaan ekonomi Indonesia selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian, dengan tetap menjaga ruang ekspansi yang terukur," katanya. 

Ia mengatakan di banyak negara yang dilanda krisis keuangan dan ekonomi, sering kedua hal tersebut dipertentangkan. Tak hanya prinsip kehati-hatian, SBY juga menyatakan pembangunan ekonomi Indonesia yang ditopang oleh semakin baiknya iklim dunia usaha, terjaganya stabilitas politik dan keamanan serta masifnya gerakan kewirausahaan menjadi kunci pengelolaan ekonomi nasional. 

Menurutnya, prinsip kehati-hatian dalam mengelola ekonomi juga tercermin pada komitmen serta kemampuan Indonesia menjaga kesehatan fiskal. Penerimaan negara terus ditingkatkan, belanja terkendali, serta defisit fiskal terhadap Produk Domestik Bruto terjaga di bawah tiga persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement