Kamis 15 Aug 2013 15:34 WIB

Survei: Jumlah Orang Kaya Di Cina Turun

EKONOMI CINA: Pertumbuhan ekonomi Cina
Foto: blacktokyo.com
EKONOMI CINA: Pertumbuhan ekonomi Cina

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Sebuah survei yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan jumlah jutawan di Cina meningkat pada tingkat paling lambat dalam lima tahun terakhir pada 2012 karena kondisi ekonomi dan pasar saham yang sedang melambat. Di Negeri Tirai Bambu tersebut, jutawan menjadi simbol dari pertumbuhan kekayaan Cina.

"Jumlah jutawan -- didefinisikan sebagai orang yang memiliki kekayaan pribadi sedikitnya 10 juta yuan (1,6 juta dolar AS) -- hanya naik tiga persen dari tahun ke tahun menjadi 1,05 juta orang," kata konsultan independen Hurun Research Institute and GroupM Knowledge.

Jumlah warga Cina super kaya -- dengan kepemilikan kekayaan pribadi minimal 100 juta yuan -- naik hanya dua persen menjadi 64.500 orang. Angka tersebut juga merupakan laju paling lambat dalam lima tahun, menurut survei yang dirilis pada Rabu (14/8). Perlambatan itu terjadi karena pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia itu merosot ke tingkat terendah 13-tahun sebesar 7,8 persen pada 2012.

Hasil survei tersebut juga menyebutkan hanya seperempat dari para jutawan Cina sangat yakin tentang perekonomian domestik dalam dua tahun mendatang. Hasil survei menunjukkan jumlah para jutawan yang sangat yakin tersebut turun  28 persen pada 2011 dan hampir setengah dari responden pada 2010.

Pertumbuhan ekonomi Cina tergelincir lebih lanjut menjadi 7,7 persen pada periode Januari-Maret tahun ini dan melambat menjadi 7,5 persen pada kuartal kedua, meningkatkan lonceng alarm (tanda bahaya) atas kemungkinan pelemahan yang lebih dalam.

Beijing, ibukota negara dan pusat politik, memiliki jumlah jutawan terbanyak yakni 184 ribu orang, atau 17,5 persen dari total jutawan di negara tersebut. Hasil survei juga menyebutkan jumlah jutawan yang dimiliki kota bisnis terbesar di Cina, Shanghai, sebanyak 147 ribu orang.

Bursa saham yang lesu juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan lebih lambat pada penduduk kaya, karena indeks acuan bursa Shanghai hanya naik 3,17 persen pada tahun lalu.

Sekitar 15 persen atau sekitar 160 ribu orang dari para jutawan Cina menyebut investasi saham sebagai sumber utama kekayaan mereka. Angka tersebut turun lima persen dari posisi 2011.

Sektor real estate tetap merupakan pilihan investasi utama para jutawan Cina meskipun ada peraturan pemerintah yang membatasi investasi di sektor properti ini. Tetapi, menurut hasil survei, para jutawan ini memiliki kecenderungan untuk mencari investasi tersebut di luar Cina.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement