REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan pengadaan beras impor masih dibperlukan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional di akhir tahun. Berdasarkan perhitungan Bulog, impor beras di akhir tahun bisa mencapai 600 ribu ton.
"Impor diperlukan apabila peningkatan padi kurang dari satu persen dan ada tambahan penyaluran raskin sebanyak tiga kali," papar Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso di Jakarta, Selasa (13/8).
Posisi beras Bulog per 25 Juli 2013 berada pada level 2.820.060 ton. Jumlah ini mencukupi untuk 11,57 bulan penyaluran rutin. Tingginya angka stok menyebabkan meningkatkan resiko beras yang turun mutu karena masa simpan yang terlalu lama.
Terkait kebutuhan beras impor, Kementerian Pertanian hingga kini masih melakukan proses pendataan potensi sampai dengan akhir tahun. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi pada Aram 1 terganggu.