REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investor diminta untuk ikut terlibat mengembangkan peternakan sapi di Indonesia. Caranya bisa dengan membangun peternakan besar di daerah potensial seperti Papua, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Selama ini budidaya sapi lokal masih bergantung pada peternakan skala kecil. "Dengan adanya ranch tersebut, peningkatan produksi bisa lebih cepat dan biaya produksi bisa lebih murah," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan, Achmad Suryana, Senin (12/8).
Ia juga melihat masih dibutuhkan bantuan untuk distribusi daging yang berasal dari peternakan rakyat. Tanpa pengaturan yang tepat, maka peternak rakyat akan makin terpuruk.
Kemandirian pangan menurutnya bisa diwujudkan dengan ketersedian pangan dari produksi dalam negeri dan adanya cadangan pangan. Hal ini seharusnya bisa terjadi pada semua komoditas, tidak hanya beras. "Kenapa beras bisa? Karena cadangan kita cukup," ujarnya kepada ROL.
Cadangan untuk komoditas pangan strategis harus tercukupi. Terutama untuk komoditas yang mempunyai potensi volatilitas harga yang tinggi, termasuk dalam hal ini daging. Tanpa cadangan yang cukup, akan sulit menjaga kestabilan harga.