REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO---Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange mencetak kenaikan terbesar dalam dua minggu pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena dolar AS jatuh untuk kelima sesi berturut-turut. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 24,6 dolar AS, atau 1,91 persen, menjadi menetap di 1.309,9 dolar AS per ounce.
Indeks dolar ICE, yang mengukur pergerakan greenback terhadap enam rival utamanya, jatuh ke 80,953 pada Kamis dari 81,244 pada akhir Rabu, menurut MarketWatch.
Analis pasar mengatakan bahwa berlanjutnya pelemahan dolar membuat emas lebih menarik, dan ada juga antisipasi terhadap kenaikan permintaan ritel China untuk emas karena ekonomi China membaik.
China mungkin melampaui India menjadi importir emas terbesar tahun ini, menurut laporan Bloomberg.
Namun, pada Rabu, harga emas sempat anjlok 23 persen sejak awal tahun, sebagian karena kekhawatiran investor bahwa Federal Reserve AS akan segera memangkas stimulus moneternya seiring dengan terus membaiknya ekonomi AS. Perak untuk pengiriman September juga naik 68,5 sen, atau 3,51 persen, menjadi ditutup pada 20,193 dolar AS per ounce.