Rabu 07 Aug 2013 06:20 WIB

Saham-saham di Wall Street Jatuh Terseret

Wall Street
Wall Street

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada Selasa (6/8) waktu setempat karena lebih banyak data dan komentar dari pejabat Federal Reserve menunjukkan kemungkinan penarikan kembali stimulus Fed dalam beberapa bulan mendatang.

Pada penutupan, Dow Jones Industrial Average turun 93,39 poin (0,60 persen) menjadi ditutup pada 15.518,74.

Indeks berbasis luas S&P 500 turun 9,77 poin (0,57 persen) menjadi 1.697,37, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq kehilangan 27,18 poin (0,74 persen) menjadi 3.665,77.

Saham-saham melemah untuk kedua hari berturut-turut setelah mencapai rekor baru pada pekan lalu, di tengah indikasi bahwa Fed akan mulai mengurangi program pelonggaran kuantitatif 85 miliar dolar AS per bulan.

Data perdagangan Departemen Perdagangan untuk Juni menunjukkan penyempitan defisit perdagangan, yang para analis katakan menunjukkan kemungkinan revisi naik perkiraan pertumbuhan untuk kuartal tersebut, dan pertumbuhan kuat di kuartal saat ini.

Sementara itu pemimpin Federal Reserve cabang Chicago dan Atlanta keduanya mengatakan bahwa Fed bisa mulai mengurangi program QE pada September, tetapi menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi perlu bertahan stabil atau membaik.

Di antara saham-saham, komponen Dow IBM kehilangan 2,3 persen setelah Credit Suisse menurunkan peringkat perusahaan teknologi itu menjadi "underperform" mengutip permasalahan yang dihadapi produk intinya dan kesulitan dalam bisnis komputasinya.

Washington Post Company naik 4,3 persen menyusul berita bahwa pendiri Amazon Jeff Bezos telah membeli surat kabar yang kesulitan itu senilai 250 juta dolar AS.

Para pengamat mengatakan perusahaan, yang akan berganti namanya setelah penjualan, bisa diposisikan untung dari aset-aset non-korannya, yang mencakup layanan pendidikan Kaplan. Saham Amazon, yang bukan merupakan bagian untuk kesepakatan itu, menyusut 0,1 persen.

Pengecer farmasi CVS jatuh 2,8 persen setelah menempatkan proyeksi laba tahun ini sebesar 3,90-3,96 dolar AS per saham, di bawah 3,98 dolar AS yang diperkirakan oleh para analis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement