Senin 05 Aug 2013 15:03 WIB

Bulog Cadangkan 650 Ton Daging Sapi Untuk Lebaran

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Petugas melakukan pengecekan kondisi daging sapi.  (ilustrasi)
Foto: Antara
Petugas melakukan pengecekan kondisi daging sapi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 1000 ton daging impor milik Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) tiba pekan ini. Hingga saat ini, Bulog baru meneken kontrak pengadaan daging sekitar 1.200 ton. Sesuai penugasan pemerintah, Bulog diberikan peluang untuk mengimpor 3.000 ton daging hingga Desember sebagai stabilisator harga. "Bertahap akan kita kejar sampai dapat 3.000 ton daging," ujar Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso, Senin (5/8).

Jangka waktu pemesanan daging yang pendek menurut Bulog menjadi kendala utama pemenuhan daging. Masyarakat menurutnya punya periode tertentu dalam konsumsi daging. Konsumsi daging akan melonjak menjelang Ramadhan, hingga beberapa hari sebelum Lebaran. Namun di tengah-tengah Ramadhan, permintaan daging cenderung stabil bahkan tak jarang menurun.

Daging yang dimiliki Bulog saat ini menurut dia sudah cukup untuk menyambut Lebaran. Bulog bahkan mencadangkan sekitar 650 ton daging apabila ada penambahan permintaan. Daging milik Bulog didistribusikan ke seluruh daerah. Namun prioritas pemenuhan tetap di Jabodetabek dan Jawa Barat. 

Bulog berharap bantuan distributor dan kerjasama pedagang untuk mengalirkan daging ke masyarakat. Apabila Bulog dibiarkan bekerja sendiri, maka akan sulit melakukan intervensi pasar. Di tingkat pedagang, daging Bulog diharga sekitar Rp 64 ribu per kilogram (kg)  hingga Rp 74 ribu per kg. Adapun jenis daging impor sesuai dengan rekomendasi yang diberikan Kementerian Pertanian (Kementan). 

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Rusman Heriawan mengatakan pihaknya bersedia membantu Bulog untuk memasarkan daging impor ke pasar basah. Cara yang bisa ditemput dengan mengundang ritel besar untuk ikut berjualan daging beku. Nanti akan dilihat bagaimana reaksi pasar menerima daging impor tersebut.

Wamentan juga berharap agar feedloter tidak ragu menggelontorkan daging agar harga segera stabil. Data pemerintah menunjukkan sebabnyak 109 ribu ekor sapi siap potong masih berada di feedloter. "Mereka khawatir kehabisan sapi dan gak dapat jatah tambahan hingga kahir tahun," ujarnya.

Dalam jangka penjang, Kementan akan mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memelihara sapi bakal. Tanpa memiliki cadangan sapi, akan sulit bagi pemerintah menguasai stok di pasaran. Sejauh ini pemerintah menurutnya hanya punya cadangan beras saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement