REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kalbe Farma Tbk mencatat pertumbuhan penjualan bersih sebesar 18,9 persen hingga akhir semester pertama tahun buku 2013. Nilai ini setara Rp 7,421 triliun.
Pertumbuhan penjualan didukung secara berimbang oleh keempat divisi utama. "Meski inflasi meningkat, kami melihat permintaan produk farmasi, produk konsumen kesehatan dan nutrisi mampu bertahan hingga semester pertama 2013," kata Direktur Keuangan Kalbe Vidjongtius, Rabu (31/7).
Laba kotor Kalbe meningkat 18,3 persen menjadi Rp 3,623 triliun, seiring pertumbuhan penjualan. Rasio laba kotor terhadap penjualan menurun 0,3 persen menjadi 48,8 persen pada semester pertama 2013. Hal ini disebabkan oleh dampak pelemahan nilai tukar rupiah dan perubahan komposisi bisnis.
Laba bersih tercatat tumbuh sebesar 14,2 persen menjadi Rp 922 miliar. Ini didorong oleh pertumbuhan penjualan yang kuat. Laba bersih per saham meningkat menjadi Rp 20 per lembar dari sebelumnya Rp 17 per lembar saham.
Divisi obat resep berkontribusi 25 persen terhadap total penjualan Kalbe. Divisi ini mencatat penjualan bersih senilai Rp 1,8 triliun atau tumbuh 18,1 persen. Pertumbuhan ini, kata Vidjongtius didukung oleh pertumbuhan volume. Perseroan terus menyiapkan diri sebagai penyedia obat untuk pelaksanaan jaminan kesehatan nasional tahun mendatang. Hal ini dilakukan dengan mendirikan pabrik khusus untuk produk generik tidak bermerek, dan membangun fasilitas produksi baru untuk obat kanker dalam rangka memperkuat portofolio obat resep.
Divisi produk kesehatan Kalbe mencatat pertumbuhan sebesar 19,0 persen atau senilai Rp 1,194 triliun. "Produk ini berkontribusi 19 persen terhadap penjualan Kalbe," kata Vidjongtius.
Pertumbuhan tersebut didukung secara berimbang oleh produk obat bebas dan minuman siap saji. Kinerja produk-produk baru dalam kategori minuman kesehatan termasuk Hydro Coco, Original Love Juice dan Tipco terus membukukan hasil yang baik.
Divisi nutrisi mempertahankan momentum pertumbuhan yang mantap, yaitu 32,1 persen menjadi Rp 1,759 triliun. Divisi ini memberikan kontribusi 24 persen terhadap total penjualan bersih perseroan. Sisanya, penjualan diperoleh dari divisi distribusi dan logistik, yaitu sebesar 35 persen. Divisi ini tumbuh 11,6 persen menjadi Rp 2,581 triliun.
Kas dan setara kas Kalbe pada akhir Juni 2013 mencapai Rp 1,9 triliun. Sebagian akan digunakan untuk pembayaran dividen dan belanja modal untuk mendukung pertumbuhan pada seluruh segmen usaha.