REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk mencatat penyaluran kredit selama semester I 2013 sebesar Rp43,6 triliun, atau tumbuh 27 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp34,4 triliun.
Direktur Utama BTPN Jerry Ng mengatakan, keberhasilan dalam mencatatkan pertumbuhan kinerja selama beberapa tahun terakhir ini merupakan hasil dari strategi BTPN yang memadukan misi bisnis dan misi sosial.
Menurut dia sejalan dengan inisiatif keuangan inklusif, BTPN terus berfokus mengembangkan bisnis yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perbankan segmen mass market.
"BTPN tidak hanya membuka akses finansial, tetapi juga memberikan program Daya, yaitu pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas nasabah dalam menjalankan usaha," ujar Jerry dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Rabu (24/7).
Selama semester I 2013, program Daya telah menjangkau 697.885 penerima manfaat. Jumlah tersebut meningkat 31,7 persen dibandingkan semester I 2012 yang tercatat 529.991 penerima manfaat.
Jumlah aktivitas Program Daya yang digelar selama semester I tahun ini juga naik 83,6 persen yaitu dari 22.034 aktivitas selama enam bulan pertama 2012 menjadi 40.456 aktivitas.
Dia yakin program Daya yang kami lakukan secara konsisten dan regular di hampir seluruh cabang BTPN, tentunya akan berdampak positif terhadap pertumbuhan kapasitas nasabah, sehingga usaha mereka pun akan semakin berkembang.
Kenaikan pada sisi intermediasi tersebut, lanjutnya, juga tetap diimbangi dengan penerapan asas kehati-hatian yang tercermin dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) netto sebesar 0,39 persen pada akhir Juni 2013, lebih rendah dari NPL akhir Juni 2012 yang tercatat 0,43 persen.
Seiring dengan pertumbuhan kredit dan DPK, aset BTPN tumbuh 23 persen (yoy) dari Rp52 triliun pada 30 Juni 2012 menjadi Rp 63,9 triliun pada 30 Juni 2013.
Demikian pula laba bersih setelah pajak (NPAT) tumbuh 28 persen (yoy) dari Rp921 miliar pada 30 Juni 2012 menjadi Rp1,2 triliun pada 30 Juni 2013. Sementara itu, per 30 Juni 2013 BTPN mencatat rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 22,7 persen.
"Dengan CAR 22,7 persen, ke depan kami yakin memiliki ruang untuk bertumbuh, sekaligus mendukung inisiatif keuangan inklusif dengan melakukan inovasi berkelanjutan agar dapat menjangkau masyarakat di pelosok yang selama ini belum tersentuh layanan perbankan," ujar Jerry.