Senin 22 Jul 2013 15:47 WIB

Penjualan Motor Meningkat, MPM Bukukan Laba Bersih Rp 248,33 Miliar

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Jajaran Manajemen PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPM).
Foto: Antara
Jajaran Manajemen PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPM).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 36,2 persendi semester pertama 2013 mendaji Rp 248,33 miliar. Pendapatan bersih perseroan tumbuh 31 persen menjadi Rp 6,78 triliun.

Peningkatan signifikan kinerja keuangan ini sejalan kinerja operasional perseroan yang solid. Misalnya, bisnis rental kendaraan dibawah MPM Rent meningkatkan jumlah armadanya secara signifikan hingga 74 persen di 6 bulan pertama 2013 mencapai 12.104 unit.

Pasar bisnis sewa kendaraan di Indonesia terbagi dan tersebar di berbagai daerah dan MPMX diuntungkan dengan adanya MPM Rent yang memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bisnis ini. “Pengalaman dan pemahaman mendalam MPM Rent membuat kami lebih jeli dan agresif dalam menangkap dan merealisasikan peluang di bisnis sewa kendaraan, terutama pada sektor korporasi berskala nasional,” ujar Direktur Utama MPMX Tossin Himawan, Senin (22/7).

Selain itu, untuk bisnis distribusi motor Honda khususnya di daerah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur, penjualannya meningkat hingga 26 persen mencapai 447.578 unit di semester pertama 2013. Sementara, penjualan sepeda motor Honda secara nasional naik 12 persen dan penjualan sepeda motor nasional hanya tumbuh 6 persen dari bulan Januari-Juni 2013.

Pengalaman MPMX lebih dari 25 tahun di bisnis kendaraan roda dua membuat perseroan lebih jeli dalam memahami tren masyarakat yang semakin dinamis dan mampu terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang kian berkembang. Tossin optimistis pertumbuhan MPMX masih akan panjang seiiring dengan potensi pasar yang masih terbuka lebar dan pertumbuhan ekonomi yang positif.

Bisnis distribusi dan penjualan motor Honda masih menjadi kontributor utama pendapatan perseroan di semester pertama 2013, yaitu 75 persen atau Rp 5,1 triliun. Sisanya disumbang oleh bisnis pelumas sepeda motor (11 persen), bisnis sewa kendaraan (tujuh persen), dan bisnis jasa keuangan (tujuh persen).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement