REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Aneka Tambang Tbk menyatakan siap mengelola perusahaan penghasil alumunium PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum). Direktur Keuangan Antam Djaja Tambunan menyatakan perseroan siap mengambil alih, bergantung keputusan pemerintah.
"Kami menunggu putusan pemerintah apakah mempercayakan Inalum kepada Antam," kata Djaja di Jakarta, Kamis (18/7) malam.
Inalum telah memiliki pangsa pasar sendiri. Sehingga perseroan tidak akan kesulitan untuk mencari pendanaan untuk keperluan operasional perusahaan. Inalum merupakan perusahaan patungan Indonesia-Jepang yang memproduksi alumunium. Pemerintah memiliki 41,12 persen saham perusahaan yang berbasis di Sumatra Utara tersebut.
Berdasarkan kontrak 7 Juli 1975 di Tokyo, pemerintah bisa mengambil alih Inalum sepenuhnya. Kontrak tersebut habis pada 31 Oktober 2013. Terhitung 1 November 2013 Inalum akan sepenuhnya menjadi milik Indonesia. Namun untuk mengambil alih Inalum, pemerintah harus membeli sisa saham yang dimiliki pemerintah Jepang. Nilainya adalah sebesar 723 juta dolar AS atau setara Rp 7 triliun.