REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Brasil akan menutup tahun ini dengan defisit perdagangan sebesar dua miliar dolar AS. Menurut laporan Asosiasi Perdagangan Luar Negeri AEB yang dirilis Rabu (17/7) waktu setempat ini merupakan defisit perdagangan pertama yang dialami Brazil sejak 2000.
AEB menghubungkan perkiraan defisit terhadap penurunan lima persen dalam ekspor (diperkirakan akan mencapai 230,5 miliar dolar AS) terkait dengan penurunan harga komoditas dan penjualan minyak Brazil. Faktor lain yang mendorong terjadinya defisit adalah lonjakan 4,2 persen dalam impor menjadi 232,5 miliar dolar AS karena nilai tukar yang lebih menguntungkan dan pembelian minyak serta produk turunannya.
"Ini akan menjadi defisit perdagangan pertama Brasil sejak tahun 2000," Ketua AEB Jose Augusto de Castro mengatakan kepada AFP. Menurut de Castro, ini juga akan menjadi kinerja perdagangan terburuk Brazil dalam 15 tahun terakhir sejak defisit lebih dari enam miliar dolar AS pada 1998.
Pada Desember 2012 lalu, asosiasi telah memproyeksikan bahwa negara itu akan mencatat surplus perdagangan 14,6 miliar dolar AS pada tahun ini. Namun pada semester pertama tahun ini Brazil mengakumulasi defisit perdagangan tiga miliar dolar AS, hasil terburuk untuk periode ini dalam 18 tahun terakhir. Tahun lalu, negara itu mencatat surplus 19,4 miliar dolar AS, terendah dalam 10 tahun terakhir, dengan ekspor mencapai 242,5 miliar dolar AS dan impor sebesar 223,1 miliar dolar AS.