REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan konsultan properti Jones Lang Lasalle menyatakan pasar properti di wilayah Jakarta masih tumbuh positif. Hal tersebut dilihat dari tingginya penyerapan sewa kantor di Central Business Distric (CBD), yaitu mencapai 93.400 meter persegi di kuartal kedua.
Kepala Riset Jones Lang Anton Sitorus mengungkapkan total penyerapan semester pertama mencapai 213.400 meter persegi. "Jumlah ini tumbuh 35 persen bila dibandingkan dengan semester pertama tahun sebelumnya," kata Anton di Jakarta, Rabu (17/7).
Penyerapan ini masih didorong oleh ekspansi tenant. Di triwulan kedua akan ada tambahan pasokan dua proyek baru di pasar CBD, yaitu DBC Tower dan Menara Prima II. Tingginya penyerapan di CBD mendorong kenaikan harga sewa, yaitu di kisaran 14-23 perseen. Meskipun harga sewa naik, tingkat hunian ruang kantor CBD tetap stabil di 92 persen.
Sementara itu total penyerapan ruang kantor di luar CBD mencapai 91.400 meter persegi atau naik tipis dibandingkan tahun sebelumnya. Penyerapan yang masih positif ini mendorong tingkat hunian naik menjadi 93 persen. "Akhir tahun lalu sekitar 88 persen," ujar Anton.
Dominasi penyerapan kantor di wilayah Jakarta kebanyakan di Jakarta Selatan. Dari segi harga, kantor di wilayah ini juga paling tinggi sehingga rata-rata kenaikan hunian kantor di Jakarta Selatan mencapai 16 persen. Sedangkan di wilayah lain hanya sekitar 10 persen.