REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menandatangani perjanjian kerja sama penjaminan kontra garansi bank dengan Askrindo. Perjanjian ditandatangani oleh Direktur Utama Askrindo, Antonius Chandra, dan Direktur BTN, Evi Firmansyah.
Evi mengatakan, untuk bersaing dibutuhkan strategi bisnis dan ketajaman membaca pasar guna mendapatkan peluang dalam meningkatkan pertumbuhan usaha. "Kita mulai gencar untuk proyek konsumsi sehingga bisa meningkatkan fee based income," ujar Evi, Rabu (17/6).
Target fee based income yang diharapkan dari kerja sama dengan Askrindo sebesar Rp 4 miliar. Target total keseluruhan fee based income yang ingin didapat dari bank garansi yakni Rp 20 miliar. Sementara itu, fee based income yang telah dicapai hingga Juni sebesar Rp 5 miliar khusus kontra garansi. "Kita memperbanyak rekan garansi. Kita sudah kerja sama dengan tujuh perusaahaan asuransi," ujar Evi.
BTN berharap menjadi bank dengan aset tujuh terbesar. Karena itu, BTN terus meningkatkan fee based income. "Kita dibandingkan bank-bank lain masih kecil, di bawah 10 persen," ujar dia.
Sementara itu, Direktur Utama Askrindo, Antonius Chandra, mengatakan akan memberikan jaminan kepada para debitur yang memanfaatkan fasilitas kredit bank BTN. "Kami sebagi lembaga pejamin, bisa memberikan garansi pada nasabahnya," ujar dia. Askrindo juga turut mendukung kinerja BTN dalam mengejar fee based income.