Rabu 17 Jul 2013 13:09 WIB

BSDE: Konsumen Properti Menengah Atas Tak Terpengaruh Kenaikan Suku Bunga

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
Kota mandiri BSD, Tangerang Selatan.
Foto: Republika/Amin Madani
Kota mandiri BSD, Tangerang Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembang kota mandiri PT Bumi Serpong Damai Tbk menilai kenaikan suku bunga tidak memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan properti. Sekretaris perusahaan Hermawan Wijaya mengatakan prospek properti di Indonesia masih menjanjikan.

"Konsumen properti kelas menengah ke atas tidak terlalu terpengaruh dengan kenaikan suku bunga. Terlebih proyek yang kami tawarkan memiliki beberapa keunggulan. Seperti kemudahan akses dan kelengkapan infrastruktur, sebagaimana layaknya kota mandiri modern," kata Hermawan dalam siaran persnya yang diterima Republika, Rabu (17/7).

Hingga semester pertama, emiten berkode BSDE ini membukukan penjualan sebesar Rp 4,19 triliun. Pencapaian ini setara dengan pertumbuhan 79 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai ini sudah mencapai 60 persen dari target penjualan. Di akhir tahun perseroan menargetkan penjualan senilai Rp 7 triliun.

Akselerasi pertumbuhan ditopang strategi kemitraan dan permintaan yang solid atas produk properti perseroan, khususnya produk residentianl. Berdasarkan proyek, BSD City membukukan kontribusi terbesar untuk marketing sales yakni 82 persen. Sedangkan Kota Wisata berkontribusi terbesar kedua, yaitu 7 persen.

Berdasarkan segmen pendapatan, kontributor terbesar atas penjualan marketing adalah penjualan tanah. Porsinya mencapai 64 persen. Kontributor kedua adalah penjualan residensial, yaitu 26 persen. Segmen kavling menjadi pendorong pertumbuhan tahun ini. "Ini merupakan strategi perseroan untuk menggandakan pertumbuhan melalui value creation pada landbank yang dikelola perseroan," ujar Hermawan.

Segmen rumah toko memberikan kontribusi positif terhadap penjualan, yaitu sembilan persen. Tahun lalu kontribusinya hanya tujuh persen. Tingginya minat konsumen atas produk properti dapat dilihat dari kelebihan permintaan atas unit yang ditawarkan perseroan. Awal Juli 2013 perusahaan meluncurkan dua sub-klaster yakni Ingenia dan Illustria dengan total 393 unit. Kedua proyek tersebut mengalami kelebihan permintaan hingga 24 kali. Total tercatat 9.506 pemesan untuk 393 unit yang tersedia.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama Bursa Efek Indonesia (BEI) saham BSDE ditutup menguat 6,67 persen menjadi Rp 1.600. Emiten properti ini merupakan salah satu pendorong penguatan indeks selain PT Surya Citra Media Tbk (9,8 persen) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (4,09 persen). Berdasarkan data di BEI, saham sektor properti menguat dengan rasio paling besar dibandingkan sektor lain, yaitu 2,3 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement